Webinar CNBC Indonesia

Bos IBM: Lakukan Transformasi Digital? Catat 3 Hal Khusus Ini

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 September 2020 12:49
Presiden Direktur IBM Indonesia Tan Wijaya (Tangkapan Layar Webinar)
Foto: Presiden Direktur IBM Indonesia Tan Wijaya (Tangkapan Layar Webinar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat banyak perusahaan bergerak ke arah digitalisasi. Hal ini seperti menjadi sebuah keharusan agar roda perusahaan bisa tetap berputar.

Presiden Direktur IBM Indonesia Tan Wijaya mengungkapkan saat melakukan transformasi digital, ada 3 hal yang harus diperhatikan - yaitu safety compliance, customer dan ecosystem.

"Ekosistem ini menjadi penting karena pelaku perbankan harus bekerjasama dengan pelaku tekfin di tengah perubahan perilaku konsumen seperti ini yang menuntut penyediaan layanan perbankan digital," katanya dalam Webinar CNBC Indonesia bertajuk "Sistem Pembayaran Digital Jadi Jurus Ampuh Saat Pandemi Covid-19 & Masa Depan", Kamis (3/9/2020).

Saat ini, sudah banyak pelaku perbankan yang merambah ke layanan perbakan digital. Namun, pelaku perbankan dunia sudah mulai menjajaki tahapan selanjutnya, yaitu cognitive enterprise atau perbankan koginitif. Kognitif perbankan adalah transformasi tahapan selanjutnya di mana data and AI mengambil peranan penting.

Presiden Direktur IBM Indonesia Tan Wijaya (Tangkapan Layar Webinar)Foto: Presiden Direktur IBM Indonesia Tan Wijaya (Tangkapan Layar Webinar)



"Misalnya, pada saat nasabah melakukan pembayaran dimungkinkan secara teknologi untuk melihat profilnya - sehingga profiling bisa dilakukan dan bisa dimanfaatkan untuk cross-selling pada saat yang bersamaan," katanya.

Contoh lainnya, menurut Tan Wijaya, adalah ketika seseorang melakukan pengambilan uang di sebuah ATM lalu dia pindah ke ATM lain yang lokasinya jauh - profiling transaksi yang dilakukan bisa digunakan sebagai alat deteksi awal fraud.
Dari segi infrastruktur, apa yang bisa digunakan untuk memungkinkan melakukan ini? Salah satunya adalah hybrid cloud.

"Teknologi ini memungkinkan kapasitas perbankan yang lebih agile dan volatile. Misalnya, ketika terjadi lonjakan transaksi saat harbolnas, dengan hybrid cloud pelaku perbankan bisa meningkatkan kapasitas transaksinya dengan lebih mudah."

Saat ini pun, sudah banyak yang bicara soal open banking yang memiliki prinsip memungkinkan pelaku perbankan untuk berbagi data ke pihak di luar perbankan. Ini tentunya membuka kesempatan lebih besar bagi pelaku perbankan untuk bekerjasama dengan pelaku tekfin.

"Salah satu trend yang terjadi saat ini adalah teknologi KYOK atau Keep Your Own Key. Teknologi ini pada dasarnya memungkinkan data yang terenkripsi untuk diserahkan ke pihak di luar perbankan dan pihak ketiga hanya perlu meminta akses untuk mendapatkan key atau kuncinya kepada pemberi data."

Dalam menyelenggarakan open banking, perlu ada ekosistem yang kuat dengan melibatkan pelaku perbankan dan pelaku tekfin. Dengan demikian, transformasi digital tidak berhenti sampai di digital banking tapi mengarah ke perbankan kognitif.

"IBM sebagai perusahaan yang telah berdiri lebih dari 100 tahun dan 83 tahun di Indonesia (sejak tahun 1937), senantiasa melakukan inovasi teknologi."

Seperti yang diketahui, IBM adalah perusahaan yang menemukan mesin ATM, PC, notebook dan juga barcode.

Di Indonesia sejak berdirinya, IBM senantiasa memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia. Salah satu kontribusi terkini di tahun 2020adalah dukungan IBM kepada BNPB melalui aplikasi berbasis cloud untuk memonitor dan melacak distirbusi peralatan medis ke penjuru Indonesia.

Terkait dengan pembayaran digital, berdasarkan survey IDC di bulan April 2020, jelas memperlihatkan bahwa terjadi perubahan perilaku konsumen. Dimana sebelumnya mereka melakukan transaksi tunai, sekarang konsumen lebih banyak melakukan contactless payment, mobile payment dan card payment.

Dengan demikian, jelas terlihat bahwa konsumen memiliki prioritas untuk mengedepankan kesehatan mereka saat melakukan pembayaran di tengah pandemi seperti ini. Pelaku perbankan pun didorong untuk melakukan percepatan transformasi digital agar memungkinkan transaksi pembayaran tanpa harus melalui tatap muka langsung.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos IBM: Covid-19 Buat Transformasi Digital Ngebut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular