
Bos TikTok Serang Mark Zuckerberg, Sebut Facebook Tukang Tiru

AS memang secara terang-terangan sedang mengkaji kehadiran TikTok di AS. Pemerintah Presiden Donald Trump mencari bukti apakah TikTok memiliki masalah privasi dan keamanan nasional. AS juga menyoroti Undang-Undang China yang mewajibkan perusahaan China menyerahkan data ke pemerintah jika diminta.
Dalam konflik yang terus memanas ini, posisi Kevin Mayer pun disoroti, sebab dia adalah warga negara AS yang bekerja sebagai bos TikTok, aplikasi yang sedang dipantau ketat oleh pemerintah.
Keputusan Kevin Mayer untuk menjadi CEO TikTok sebenarnya cukup mengejutkan karena posisinya di perusahaan lama tak kalah bagus, petinggi Disney. Ia menjabat orang nomor satu TikTok pada awal tahun ini dan disebut tugasnya membangun kembali hubungan dengan regulator negara lain yang menyoroti TikTok.
"Kami menerima ini dan menerima tantangan untuk memberikan kepastian melalui transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar," ujar Kevin Mayer. "Kami percaya penting untuk menunjukkan kepada pengguna, pengiklan, creator, dan pembuat peraturan bahwa kami adalah anggota komunitas Amerika yang bertanggung jawab dan berkomitmen yang mengikuti hukum AS," terangnya.
Pada Maret lalu, TikTok mengumumkan rencana pembuatan Pusat Transparansi dan Akuntabilitas untuk mengungkapkan kebijakan dan algoritme kontennya. Dalam pernyataan barunya, Mayer meminta aplikasi media sosial lainnya untuk juga mengungkapkan algoritme, kebijakan moderasi, dan aliran data mereka ke regulator.
(roy/miq)[Gambas:Video CNBC]