Uji Klinis Sukses, RI Produksi Massal Vaksin Corona di 2021

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 July 2020 15:09
FILE - In this Wednesday, March 11, 2020 file photo, a technician prepares COVID-19 coronavirus patient samples for testing at a laboratory in New York's Long Island. Wide scale testing is a critical part of tracking and containing infectious diseases. But the U.S. effort has been plagued by a series of missteps, including accuracy problems with the test kits the CDC sent to other labs and bureaucratic hurdles that slowed the entrance of large, private sector labs. (AP Photo/John Minchillo)
Foto: Vaksi (AP/John Minchillo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Wiku Adisasmito  mengatakan, pemerintah menargetkan vaksin virus corona atau Covid-19 bisa diproduksi masal pada 2021.

Seperti diketahui, pemerintah memang sudah mendatangkan kandidat vaksin corona yang diproduksi oleh perusahaan Sinovac Biotech dari China sejak Minggu (19/7/2020) lalu. Vaksin ini akan menjalani uji klinis tahap III yang dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero).

"Kita akan mengembangkan vaksin. Dan vaksin itu diharapkan dapat diproduksi segera, sebagian masih uji klinis. Dan harapannya di awal tahun depan sebagian sudah bisa diproduksi," ujarnya saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Menurut Wiku, rencananya produksi vaksin yang sudah tiba di Indonesia itu akan diproduksi dalam jumlah yang banyak, sehingga pendistribusian dan proses vaksinasi kepada pasien Covid-19 tidak membutuhkan waktu yang lama.

"Jumlahnya akan banyak sehingga berproses juga untuk melakukan vaksinasi," tutur dia.

Selain vaksin, Wiku mengatakan saat ini Pemerintah sedang fokus untuk menyebarkan tes PCR di berbagai daerah. Jika cakupan tes PCR sudah melebar, maka Pemerintah akan mengurangi rapid test secara bertahap. Pasalnya, akurasi rapid test lebih rendah jika dibandingkan dengan PCR.

"Jadi kita sedang menguatkan PCR di berbagai daerah, dan kualitasnya juga ditingkatkan. Nanti pada saat cakupannya meningkat otomatis nanti rapid test akan mulai dikurangi," lanjutnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular