Menteri Johnny Sebut Prancis Bantu Kebut Digitalisasi TVRI

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
17 July 2020 19:58
Dokumentasi Kemenkominfo
Foto: Dokumentasi Kemenkominfo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menerima kunjungan kehormatan (courtesy visit) dari Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard di kantor pusat Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Kunjungan kehormatan tersebut membicarakan tiga kerja sama untuk mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia. Kerja sama itu mencakup pembangunan Pusat Data Nasional (PDN), Improvement on Television Transmitting Stations (ITTS) dan Proyek Satelit Satria.

Khusus untuk kerja sama kedua, menurut Johnny, berkaitan dengan agenda besar kebijakan pemerintah untuk melakukan transformasi digital. Pemerintah Indonesia sedang mempercepat legislasi terkait dengan digitalisasi sektor penyiaran melalui pengesahan RUU Cipta Kerja (Omnibus Law) sektor telekomunikasi dan penyiaran.

"Pemerintah Indonesia sedang mempercepat digitalisasi sektor penyiaran, khususnya televisi, atau sering dengan dengan ASO (Analog Switch Off). Ada tiga negara yang menyampaikan proposal, yakni Perancis, Jepang, dan Amerika," kata Johnny dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia hari ini.

Pemerintah Prancis menekankan keseriusan untuk mengambil bagian dalam proyek digitalisasi TVRI. Pemerintah Prancis, menurut dia, mempunyai pembiayaan yang kompetitif, berpengalaman dengan TVRI dan mempunyai teknologi modern.

"Untuk TVRI prosesnya memang untuk peningkatan kemampuan TVRI sejalan dengan Analog Switch Off. Kan Analog Switch Off dalam proses sekarang, ada kaitannya dengan Omnibus Law dan ada kaitannya dengan kepentingan masyarakat," ujar Johnny.


Sementara kerja sama ketiga berkaitan dengan Satelit Satria. Menurut Johnny, peluncuran satelit multi fungsi (High Throughput Satellite/HTS) Satria-1 untuk mendukung pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk penuntasan last-mile. Pemerintah Indonesia menargetkan Satria-1 dapat diorbitkan paling lambat kuartal II 2023, sehingga pemerintah Perancis diharapkan dapat membantu pencapaian target itu.

"Untuk kerja sama ini, komitmen pemerintah Indonesia meminta untuk memastikan penyelesaian pembiayaan Satelit Satria. Saat ini kontrak sudah ditandatangani jauh sebelumnya, tapi financial closing-nya sedikit mengalami kendala karena pandemi Covid-19. Tapi Bapak Duta Besar tadi menyampaikan sudah di tahap akhir," kata Johnny.

Kementerian Kominfo mengharapkan pembiayaan tersebut bisa segera diselesaikan sehingga pembangunan satelit bisa segera dimulai.

"Jadi kalau yang satelit itu kerja sama KPBU, jadi bukan Pemerintah yang pinjam duitnya tapi Pemerintah Indonesia nanti akan menggunakan kapasitas satelitnya. Kami di Kominfo menyambut baik ini dan akan menindaklanjuti itu segera," ujar Johnny.

Sementara itu, Dubes Olivier Chambard mengatakan, Pemerintah Prancis sangat serius untuk mendorong percepatan pembiayaan dan pembangunan proyek-proyek di sektor ICT, secara khusus satelit, data center pemerintah dan digitalisasi penyiaran di TVRI.



(miq/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Sejak Kuliah, Menteri Tajir Ini Ternyata Tuan Tanah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular