
Waduh, Russia Mau Curi Data Vaksin Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, Badan Keamanan Siber Inggris (NCSC) mengabarkan bahwa upaya peretasan data vaksin Covid-19 oleh hacker asal Rusia. Data tersebut merupakan milik penelitian gabungan Inggris, AS dan Kanada.
Hal ini diutarakan NCSC sebagaimana ditulis CNA, Kamis (16/7/2020). Serangan itu dilakukan oleh kelompok bernama APT29, alias the Dukes atau Cozy Bear.
Intelijen Inggris bersama AS dan Kanada menuding kelompok ini bagian dari intelijen Rusia. Peretasan dilakukan pada data klien Amerika Serikat (AS), Jepang, China dan Afrika.
"Kami mengutuk serangan tercela ini terhadap mereka yang melakukan pekerjaan vital untuk memerangi pandemi virus corona," kata Direktur Operasi NCSC, Paul Chichester.
Hal senada juga ditegaskan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Ia menyayangkan kejadian ini, yang dilakukan di tengah pandemi.
"Sama sekali tidak dapat diterima bahwa intelijen Rusia menargetkan mereka yang bekerja memerangi pandemi corona," tegasnya dikutip dari CNBC International, Jumat (17/7/2020).
NCSC mengatakan bahwa upaya serangan dilakukan dengan menggunakan berbagai alat dan teknik, termasuk spear-phishing dan malware.
Spear-phishing adalah upaya di mana penjahat dunia maya mengirim pesan yang seolah-olah berasal dari sumber tepercaya untuk membuat korban mereka mengungkapkan informasi sensitif
Sementara itu Departemen Keamanan Siber AS merilis informasi teknis tentang tiga cara peretasanan yang biasanya digunakan oleh hacker Rusia. Mereka juga menggunakan malware yang dikenal sebagai "WellMess" dan "WellMail".
Sementara itu, Kremlin menolak semua tuduhan tersebut. Apalagi tidak ada bukti soal tudingan itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lakukan Peretasan Massal, Hacker Ini Minta Tebusan Rp 1 T
