Internasional

Perkenalkan Beidou, Jaringan Navigasi China Saingan Berat GPS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 June 2020 17:17
Aplikasi Waze
Foto: REUTERS/Nir Elias

Jakarta, CNBC Indonesia - China dikabarkan hampir selesai membuat jaringan navigasinya sendiri. Jaringan navigasi yang dinamakan Beidou tersebut akan selesai bulan ini ketika satelit terakhirnya masuk ke orbit.

Langkah itu akan memungkinkan China untuk mendominasi sektor yang telah lama didominasi oleh Amerika Serikat (AS). Selama ini Global Positioning System (GPS) buatan AS adalah yang sering dipakai orang-orang sebagai peta digital.


Menurut Channel News Asia, gagasan untuk mengembangkan Beidou yang berarti "bintang Biduk", terbentuk pada 1990-an ketika militer berusaha mengurangi ketergantungan pada GPS yang dijalankan oleh Angkatan Udara AS.

Ketika satelit Beidou pertama diluncurkan pada tahun 2000, jangkauannya terbatas ke China. Namun seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat seluler, China pada tahun 2003 mencoba bergabung dengan proyek navigasi satelit Galileo yang diusulkan oleh Uni Eropa.

Tetapi kemudian China menarik diri. Hingga akhirnya memutuskan untuk fokus pada Beidou.

Di zaman iPhone, satelit Beidou generasi kedua mulai beroperasi pada 2012, di mana jangkauannya mencakup wilayah Asia-Pasifik. Kemudian China mulai meluncurkan generasi ketiga satelit yang ditujukan untuk menjangkau seluruh dunia pada 2015.

Satelit Beidou-3 yang ke-35 dan terakhir akan diluncurkan bulan ini. Itu berarti Beidou memiliki lebih banyak satelit dalam sistemnya daripada GPS yang hanya sebanyak 31 satelit.

Jumlah itu juga lebih banyak dari Galileo dan GLONASS. Jika Galileo adalah buatan Eropa, GLONASS adalah buatan Rusia.

Investasi yang dikeluarkan China untuk Beidou diperkirakan mencapai US$ 10 miliar. Pengembangannya sendiri ditujukan untuk menjaga keamanan jaringan komunikasi militer China dan menghindari gangguan di GPS di tengah konflik negara itu dengan AS.

Selain memiliki lebih banyak satelit, ternyata penargetan dan panduan senjata dalam jaringan ini lebih akurat. Keakuratan jarak Beidou mencapai hingga 10cm di Asia-Pasifik, dibandingkan dengan jangkauan 30cm GPS.

"Beidou jelas dirancang beberapa dekade setelah GPS, jadi itu mendapat manfaat dari belajar dari pengalaman GPS," kata Andrew Dempster, Direktur Pusat Penelitian Teknik Ruang Angkasa Australia.

"Itu memiliki beberapa sinyal yang memiliki bandwidth lebih tinggi, memberikan akurasi yang lebih baik. Itu memiliki lebih sedikit bidang orbit untuk satelit, membuat pemeliharaan konstelasi lebih mudah."

Menurut media pemerintah China, layanan Beidou seperti pemantauan lalu lintas pelabuhan dan mitigasi bencana, telah diekspor ke sekitar 120 negara. Terutama negara yang terikat dalam inisiatif Belt and Road, yang dipelopori oleh Presiden Xi Jinping untuk menciptakan jalur perdagangan dan investasi China.

Di China, lebih dari 70% ponsel menggunakan Beidou pada 2019, kata media pemerintah. Jenis ponsel yang memakai Beidou termasuk yang dibuat oleh Huawei, Oppo, Xiaomi, Vivo dan Samsung.

Jutaan taksi, bus, dan truk juga telah dapat menerima sinyal Beidou. "Nilai sektor navigasi satelit China mungkin mencapai 400 miliar yuan (US$ 57 miliar) tahun ini," kata media pemerintah.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Canggih! India Kini Punya Teknologi Pengganti GPS, RI Kapan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular