Siapa Untung Ketika Facebook Jadi Investor Gojek?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 June 2020 13:55
Dok: Gojek
Foto: Dok: Gojek

Selain membuat peta persaingan super app di Asia Tenggara menjadi semakin menarik dan dinamis, Facebook sebagai investor Gojek juga akan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara. 

Pandemi corona yang merebak di seluruh dunia memang membawa disrupsi terhadap perekonomian. Ke depan transformasi digital akan menjadi agenda utama bagi korporasi. Tak hanya itu, membangun ekonomi yang resilien melalui digitalisasi menjadi salah satu fokus utama nantinya.

Ini lah kesempatan yang tak ingin dilewatkan Facebook, mengingat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sangat pesat meski size-nya masih relatif kecil jika dibandingkan dengan PDB Indonesia (4% PDB).

Ekonomi Digital Indonesia mencapai US$ 40 miliar atau sebesar Rp 560 triliun pada 2019, berdasarkan laporan e-Conomy South East Asia (SEA) yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain Company.

Managing Director Google SEA, Randy Jusuf mengatakan, angka tersebut meningkat lebih dari lima kali lipat dari US$ 8 miliar pada 2015. Penyumbang e-conomy terbesar di Indonesia berasal dari startup-startup Indonesia itu artinya ekonomi digital Indonesia tumbuh 49% per tahun sejak 2015-2019.

Indonesia jadi jawara di kawasan Asia Tenggara mengalahkan Malaysia, Filiphina, Singapura, Thailand dan Vietnam yang tumbuh kurang dari 40% dalam lima tahun terakhir. Ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh dan mencapai nilai US$ 133 miliar pada 2025.

Pada akhirnya masuknya Facebook sebagai investor Gojek memang menguntungkan kedua belah pihak. Kehadiran Facebook semakin menjangkau ke seluruh dunia terutama Indonesia dan Asia Tenggara dan Gojek jadi semakin dekat dengan impiannya untuk menjadi super app.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular