Siapa Untung Ketika Facebook Jadi Investor Gojek?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 June 2020 13:55
Ojek Online (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ojek Online (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia Facebook resmi menjadi investor startup Tanah Air Gojek per awal Juni. Masuknya Facebook jadi investor Gojek ini membuat peta persaingan bisnis 'super app' di Asia Tenggara menjadi semakin menarik dan semakin mengukuhkan perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu jadi raksasa teknologi dunia.

Pada Rabu (3/6/2020), Gojek mengumumkan bahwa Facebook dan PayPal resmi menjadi investor di dalam penggalangan dana perseroan putaran terkini. Besaran dana yang disuntikkan oleh Facebook dan PayPal ke Gojek memang tidak dipublikasikan.

Masuknya Facebook sebagai investor ternyata juga melibatkan anak usahanya yakni WhatsApp. "Investasi ini akan mendukung tujuan bersama Facebook dan Gojek untuk memberdayakan bisnis dan mendorong inklusi keuangan di seluruh nusantara," kata Matt Idema, Chief Operating Officer WhatsApp, dalam postingan blognya.

"WhatsApp membantu bisnis kecil berkomunikasi dengan pelanggan dan melakukan penjualan, dan bersama dengan Gojek, kami percaya kami dapat membawa jutaan orang ke dalam ekonomi digital Indonesia yang sedang tumbuh," tambahnya.

Manajemen Gojek menegaskan bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai investor, menyusul Google dan Tencent, mendukung Gojek dalam misi mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan.

"Dengan bekerja sama, kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang betul-betul unik seiring dengan upaya kami mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan jutaan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital," kata Andre, dalam siaran persnya.

Bergabungnya Facebook sebagai investor Gojek membuat raksasa teknologi asal AS tersebut semakin memiliki taji di dalam negeri. Tidak hanya mendapatkan akses ke pasar dengan jumlah konsumen yang fantastis (>265 juta), Facebook, melalui WhatsApp juga mendapat akses ke sektor bisnis terutama UMKM yang menggerakkan ekonomi Tanah Air. 

Dengan begitu Facebook akan semakin mendominasi di era digital seperti sekarang ini. Tak hanya menjangkau konsumen melalui aplikasi sosial media saja, Facebook juga semakin menjelma menjadi raksasa teknologi yang layanannya menyentuh setiap sisi kebutuhan umat manusia.

Sementara itu bagi Gojek sebagai investee masuknya Facebook dan PayPal sebagai investor membuat startup terbesar di RI itu jadi punya dana segar untuk melebarkan sayap bisnisnya dan memberikan value proposition yang semakin menarik bagi pelanggan seperti akses teknologi dan jangkauan pasar.

Hal ini membuat mimpi Gojek untuk mengukuhkan diri sebagai super app semakin nyata. Di kawasan ASEAN Gojek dan Grab saling berkompetisi untuk menjelma menjadi aplikasi serba bisa alias super app. Keduanya pun sudah menyandang status 'decacorn' yang berarti valuasinya sudah mencapai US$ 10 miliar. 

Kedua decacorn tersebut juga disokong oleh berbagai investor global mulai dari venture capital, hedge fund, corporate holdings hingga souvereign wealth fund. Sebagai catatan Gojek kini dibackup oleh beberapa investor kenamaan seperti Google, Temasek hingga Astra International. Grab sendiri juga disokong oleh investor berdana besar seperti China Investment Corporation.

Beberapa Investor Gojek & Grab

Investor GojekInvestor Grab
BlackRockBooking Holdings
Google500 Startups
TemasekChina Investment Corporation
AIA Group500 Accelerator
Astra InternationalAll Stars Investment

Sumber : CB Insights

Selain membuat peta persaingan super app di Asia Tenggara menjadi semakin menarik dan dinamis, Facebook sebagai investor Gojek juga akan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara. 

Pandemi corona yang merebak di seluruh dunia memang membawa disrupsi terhadap perekonomian. Ke depan transformasi digital akan menjadi agenda utama bagi korporasi. Tak hanya itu, membangun ekonomi yang resilien melalui digitalisasi menjadi salah satu fokus utama nantinya.

Ini lah kesempatan yang tak ingin dilewatkan Facebook, mengingat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sangat pesat meski size-nya masih relatif kecil jika dibandingkan dengan PDB Indonesia (4% PDB).

Ekonomi Digital Indonesia mencapai US$ 40 miliar atau sebesar Rp 560 triliun pada 2019, berdasarkan laporan e-Conomy South East Asia (SEA) yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain Company.

Managing Director Google SEA, Randy Jusuf mengatakan, angka tersebut meningkat lebih dari lima kali lipat dari US$ 8 miliar pada 2015. Penyumbang e-conomy terbesar di Indonesia berasal dari startup-startup Indonesia itu artinya ekonomi digital Indonesia tumbuh 49% per tahun sejak 2015-2019.

Indonesia jadi jawara di kawasan Asia Tenggara mengalahkan Malaysia, Filiphina, Singapura, Thailand dan Vietnam yang tumbuh kurang dari 40% dalam lima tahun terakhir. Ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh dan mencapai nilai US$ 133 miliar pada 2025.

Pada akhirnya masuknya Facebook sebagai investor Gojek memang menguntungkan kedua belah pihak. Kehadiran Facebook semakin menjangkau ke seluruh dunia terutama Indonesia dan Asia Tenggara dan Gojek jadi semakin dekat dengan impiannya untuk menjadi super app.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular