
Hati-hati, Zoom Gratisan Tak Dipasang Fitur Keamanan Enkripsi
Redaksi, CNBC Indonesia
04 June 2020 16:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan video konferensi Zoom mengkonfirmasi bahwa layanan Zoom gratis tidak dilengkapi fitur keamanan enkripsi (end-to-end encryption). Layanan ini hanya tersedia bagi pelanggan berbayar.
End-to-end encryption merupakan fitur keamanan di mana video konferensi yang dilakukan hanya bisa disaksikan oleh peserta rapat online saja. Bahkan perusahaan dan pihak ketiga tidak bisa mengakses rapat online ini.
Tanpa adanya fitur keamanan ini maka panggilan video bisa disalahgunakan oleh orang lain. WhatsApp salah satu yang menerapkan end-to-end encryption.
CEO Zoom Eric Yuan mengatakan alasan tak adanya fitur end-to-end encryption di Zoom gratis karena ingin memberikan akses ke penegak hukum khususnya Federal Berau of investigation (FBI) jika diperlukan.
"Kami pikir fitur ini harus menjadi bagian dari penawaran kami kepada pelanggan profesional. Kami tidak ingin memberikan fitur keamanan ini karena kami juga ingin bekerja sama dengan dengan FBI, penegak hukum lokal, jika orang jahat menggunakan Zoom," terang Eric Yuan, seperti dilansir dari The Verge, Kamis (4/6/2020).
Fitur Enkripsi merupakan salah satu masalah utama Zoom yang dikeluhkan pengguna dan perusahaan sedang berusaha untuk meningkatkan keamanan aplikasi. Namun fitur end-to-end encryption tidak disukai para penegak hukum karena tidak bisa mengakses layanan jika ada pelanggaran hukum.
Aktivis American Civil Liberties Jon Callas menyebut kebijakan ini sebagai cara Zoom menyingkirkan orang-orang yang tidak diinginkan yang secara anonimus menggunakan Zoom gratis.
Juru bicara Zoom mengatakan Zoom tidak akan proaktif memantau konten rapat online dan tidak akan membagikan informasi dengan penegak hukum kecuali ada kejadian khusus seperti pelecehan seks anak-anak dan kasus hukum lainnya.
"Kami tidak memiliki ruang back door di mana ada peserta dapat memasuki pertemuan tanpa terlihat orang lain. Tidak ada yang akan berubah," klaimnya.
(roy/roy) Next Article Zoom Gratisan Kebagian Fitur Enkripsi, Aman dari Penyusup?
End-to-end encryption merupakan fitur keamanan di mana video konferensi yang dilakukan hanya bisa disaksikan oleh peserta rapat online saja. Bahkan perusahaan dan pihak ketiga tidak bisa mengakses rapat online ini.
Tanpa adanya fitur keamanan ini maka panggilan video bisa disalahgunakan oleh orang lain. WhatsApp salah satu yang menerapkan end-to-end encryption.
"Kami pikir fitur ini harus menjadi bagian dari penawaran kami kepada pelanggan profesional. Kami tidak ingin memberikan fitur keamanan ini karena kami juga ingin bekerja sama dengan dengan FBI, penegak hukum lokal, jika orang jahat menggunakan Zoom," terang Eric Yuan, seperti dilansir dari The Verge, Kamis (4/6/2020).
Fitur Enkripsi merupakan salah satu masalah utama Zoom yang dikeluhkan pengguna dan perusahaan sedang berusaha untuk meningkatkan keamanan aplikasi. Namun fitur end-to-end encryption tidak disukai para penegak hukum karena tidak bisa mengakses layanan jika ada pelanggaran hukum.
Aktivis American Civil Liberties Jon Callas menyebut kebijakan ini sebagai cara Zoom menyingkirkan orang-orang yang tidak diinginkan yang secara anonimus menggunakan Zoom gratis.
Juru bicara Zoom mengatakan Zoom tidak akan proaktif memantau konten rapat online dan tidak akan membagikan informasi dengan penegak hukum kecuali ada kejadian khusus seperti pelecehan seks anak-anak dan kasus hukum lainnya.
"Kami tidak memiliki ruang back door di mana ada peserta dapat memasuki pertemuan tanpa terlihat orang lain. Tidak ada yang akan berubah," klaimnya.
(roy/roy) Next Article Zoom Gratisan Kebagian Fitur Enkripsi, Aman dari Penyusup?
Most Popular