
Ternyata Ini Penyebab Kamu Gagal Lolos Dapat Kartu Prakerja
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
23 April 2020 09:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah mengumumkan bahwa penerima Kartu Prakerja pada gelombang 1 sebanyak 168.111 orang. Padahal sebelumnya, pemerintah menargetkan jumlah peserta yang lolos ada 200.000 peserta, lantas sisanya gagal karena apa?
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan ada sistem mekanisme verifikasi data kembali untuk menyaring 200 ribu orang ini agar tepat sasaran.
Yang pertama, ia menjelaskan akan mengecek dahulu terkait NIK (Nomor Induk Kependudukan) atau nomor telepon. "Verifikasi NIK, apakah NIK itu ada, usia 18 [tahun] tidak. itu verifikasi layer 1,'" kata Denni, pada video conference, (23/4/2020).
Kedua, manajemen akan mengecek pada server kementerian pendidikan mengenai peserta apakah masih kuliah maupun sekolah. Ketiga, mengecek foto selfie dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk memastikan itu benar-benar peserta.
Ia mengungkapkan kalau mekanisme ini menyaring dari 200 ribu menjadi 168.111 peserta, jadi yang 30 ribu orang gagal ini kebanyakan tidak lolos karena kualitas selfie-nya kurang bagus dan tidak terbaca dalam sistem face recognition (teknologi pengenalan wajah).
"Ada 30.000 yang tidak bisa melewati threshold yang ditetapkan. Threshold-nya sama kita gunakan katakanlah seperti yang biasa digunakan oleh lembaga-lembaga," ungkap Denni, pada video conference, (22/4/2020).
"Di sini penting untuk diketahui bisa jadi karena itu cara mengambil selfie-nya kurang tepat misalkan satu blur, yang kedua pakai kacamata, yang ketiga kupingnya nggak kelihatan, yang keempat miring, yang kelima berbayang-bayang atau gelap, keenam pakai topi. Itu kemudian membuat face recognition-nya kurang berhasil," tambahnya.
Nantinya peserta yang belum lolos pada tahap ini dapat dengan mudah mendaftar kembali hanya dengan mengunggah ulang foto tanpa perlu memasukkan data dari awal.
"Mohon maaf kami belum bisa menyesuaikan prosedur atau user journey-nya bagi yang tidak lolos di face recognition-nya untuk kemudian diulang prosesnya hanya pada foto, tidak perlu menginput data-data lagi," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Catat! Ini 2 Syarat Lolos Jadi Peserta Kartu Pra Kerja
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan ada sistem mekanisme verifikasi data kembali untuk menyaring 200 ribu orang ini agar tepat sasaran.
Yang pertama, ia menjelaskan akan mengecek dahulu terkait NIK (Nomor Induk Kependudukan) atau nomor telepon. "Verifikasi NIK, apakah NIK itu ada, usia 18 [tahun] tidak. itu verifikasi layer 1,'" kata Denni, pada video conference, (23/4/2020).
Ia mengungkapkan kalau mekanisme ini menyaring dari 200 ribu menjadi 168.111 peserta, jadi yang 30 ribu orang gagal ini kebanyakan tidak lolos karena kualitas selfie-nya kurang bagus dan tidak terbaca dalam sistem face recognition (teknologi pengenalan wajah).
"Ada 30.000 yang tidak bisa melewati threshold yang ditetapkan. Threshold-nya sama kita gunakan katakanlah seperti yang biasa digunakan oleh lembaga-lembaga," ungkap Denni, pada video conference, (22/4/2020).
"Di sini penting untuk diketahui bisa jadi karena itu cara mengambil selfie-nya kurang tepat misalkan satu blur, yang kedua pakai kacamata, yang ketiga kupingnya nggak kelihatan, yang keempat miring, yang kelima berbayang-bayang atau gelap, keenam pakai topi. Itu kemudian membuat face recognition-nya kurang berhasil," tambahnya.
Nantinya peserta yang belum lolos pada tahap ini dapat dengan mudah mendaftar kembali hanya dengan mengunggah ulang foto tanpa perlu memasukkan data dari awal.
"Mohon maaf kami belum bisa menyesuaikan prosedur atau user journey-nya bagi yang tidak lolos di face recognition-nya untuk kemudian diulang prosesnya hanya pada foto, tidak perlu menginput data-data lagi," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Catat! Ini 2 Syarat Lolos Jadi Peserta Kartu Pra Kerja
Most Popular