Hak Jawab

Penjelasan Modalku Terkait Gagal Bayar Rp 217 M

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
14 April 2020 19:03
Reynold Wijaya
Foto: Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya (CNBC Indonesia/Donald Banjarnahor)
Jakarta, CNBC Indonesia- Manajemen fintech peer to peer lending Modalku mengirimkan hak jawab terkait dengan artikel CNBC Indonesia berjudul "Total Rp 217 M, Gagal Bayar Grup Modalku Terus Menanjak".

Dalam hak jawab tersebut, Modalku menjelaskan soal tingkat default atau gagal bayar yang terjadi selama 5 tahun terakhir. Berikut ini hak jawab atas nama Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya:

Modalku memiliki visi untuk mendorong inklusi finansial di tanah air dan tingkat gagal bayar (NPL) adalah sebuah hal yang mutlak karena inklusi finansial tidak akan bisa tercapai tanpa adanya keberanian mengambil risiko untuk UMKM Indonesia. Namun angka NPL sangat kami perhatikan, apalagi di saat pandemik seperti sekarang. Grup Modalku selalu mengutamakan transparansi terhadap publik sehingga angka ini kami informasikan.

Modalku sendiri di Indonesia mempunyai tingkat gagal bayar (NPL) yang masih rendah di angka 0,8% dari penyaluran pinjaman. Informasi sebelumnya yang menyatakan angka pinjaman gagal bayar sebesar Rp 217 miliar mengacu terhadap total NPL grup sejak berdirinya grup kami di 2015 dan persentase gagal bayarnya hanya sebesar 1,57% dari total penyaluran. Sebagai informasi, Modalku juga beroperasi di Singapura & Malaysia dengan nama Funding Societies. Dengan kata lain, Rp 217 miliar adalah total NPL selama 5 tahun di 3 negara.

Informasi terkait menanjaknya tingkat gagal bayar Modalku menjadi kurang relevan jika dilihat dengan progres pertumbuhan Modalku. Angka NPL grup sebelum pandemik di Februari 2020 ada di angka Rp 206 miliar, sedangkan angka NPL di platform Modalku sendiri ada di angka Rp 26,1 miliar di bulan Februari 2020 dan Rp 27,5 miliar di akhir bulan Maret 2020, sehingga sejak terjadinya pandemik ini, bisa dibilang tidak ada lonjakan NPL berarti baik dalam Grup Modalku atau platform Modalku pada khususnya.

Apabila media ingin memberitakan kenaikan NPL Modalku belakangan ini, silahkan suguhkan angka yang lebih akurat yaitu Rp 1,4 miliar, dan bukan Rp 217 miliar, yang merupakan akumulasi NPL grup selama 5 tahun, namun dikemas seolah-olah terjadi dalam waktu dekat ini.

Sebaliknya, pada kondisi ini, Modalku masih menunjukkan performance yang cukup baik di mana kami berhasil menurunkan tingkat gagal bayar selama 1 tahun terakhir dari 1,6% menjadi 0,8%.

Hal ini tidak lepas dari prinsip responsible lending yang kami terapkan dalam memberikan pinjaman. Prinsip ini digunakan dalam melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam dan kemampuan finansial mereka untuk melunasi pinjaman karena kami juga memiliki tanggung jawab kepada para pemberi pinjaman yang meminjamkan dananya melalui Modalku. Kami sangat bersyukur media di Indonesia, termasuk CNBC telah sangat membantu pertumbuhan Modalku di tanah air.

Di saat pandemik ini, besar harapan kami bisa bekerja sama dengan teman- teman media di Indonesia untuk memberikan ketenangan publik, bagaimanapun uang pemberi pinjaman yang disalurkan grup kami tujuannya adalah untuk mendukung jutaan pinjaman bagi UMKM tanah air, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Ke depannya, Modalku menerapkan langkah-langkah untuk memantau dan mengelola risiko pada portofolio peminjam dengan proses seleksi yang lebih comprehensive serta melakukan penyesuaian limit dan tenor pinjaman berdasarkan jenis pinjaman dan profil bisnis masing- masing UMKM.



(dob/dob) Next Article Total Rp 217 M, Gagal Bayar Grup Modalku Terus Menanjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular