
Bermasalah, Zoom Setop Rilis Fitur Baru Dalam 90 Hari
CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
03 April 2020 11:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi Zoom tidak akan memiliki fitur baru dalam 90 hari ke depan. Sebab manajemen akan fokus menyelesaikan masalah keamanan dan privasi yang dikeluhkan pengguna.
"Dalam 90 hari ke depan kami berkomitmen dan mendedikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memperbaiki masalah agar lebih baik dan secara proaktif. "Kami juga berkomitmen untuk transparan selama proses ini," ujar CEO Zoom Eric Yuan, seperti dilansir dari The Verge, Jumat (3/4/2020).
Dalam perbaikan ini, Zoom berkomitmen untuk memenuhi permintaan kelompok advokasi hak digital yang meminta Zoom merilis laporan transparansi tentang jumlah permintaan data pengguna dari penegak hukum dan pemerintah.
Zoom juga akan meningkatkan program bug bounty atau program menawarkan hadiah bagi para hacker yang menemukan celah keamanan aplikasi. Selain itu akan ada pertemuan mingguan untuk membahas perkembangan pekerjaan pembaruan privasi dan keamanan yang dilakukan Zoom.
Aplikasi Zoom menjadi idola baru di tengah virus corona covid-19. Banyak pihak yang menggunakan aplikasi ini untuk rapat online saat kebijakan physical distancing diterapkan untuk menghambat penyebaran wabah corona.
Jumlah penggunanya pada Maret lalu sudah tembus 200 juta akun. Sayang Zoom memiliki beberapa masalah keamanan dan privasi. Salah satunya soal bocornya beberapa data pengguna dan kehadiran peserta tak diundang yang membajak dan menyusup ke rapat online untuk menebar ujaran kebencian, pornografi dan hal-hal buruk lainnya.
(roy/roy) Next Article Zoom Disebut Bocorkan Data Pengguna LinkedIn, Benarkah?
"Dalam 90 hari ke depan kami berkomitmen dan mendedikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memperbaiki masalah agar lebih baik dan secara proaktif. "Kami juga berkomitmen untuk transparan selama proses ini," ujar CEO Zoom Eric Yuan, seperti dilansir dari The Verge, Jumat (3/4/2020).
Dalam perbaikan ini, Zoom berkomitmen untuk memenuhi permintaan kelompok advokasi hak digital yang meminta Zoom merilis laporan transparansi tentang jumlah permintaan data pengguna dari penegak hukum dan pemerintah.
Aplikasi Zoom menjadi idola baru di tengah virus corona covid-19. Banyak pihak yang menggunakan aplikasi ini untuk rapat online saat kebijakan physical distancing diterapkan untuk menghambat penyebaran wabah corona.
Jumlah penggunanya pada Maret lalu sudah tembus 200 juta akun. Sayang Zoom memiliki beberapa masalah keamanan dan privasi. Salah satunya soal bocornya beberapa data pengguna dan kehadiran peserta tak diundang yang membajak dan menyusup ke rapat online untuk menebar ujaran kebencian, pornografi dan hal-hal buruk lainnya.
(roy/roy) Next Article Zoom Disebut Bocorkan Data Pengguna LinkedIn, Benarkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular