
Internasional
Makin Kencang, Olimpiade Tokyo Diminta Segera Ditunda
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 March 2020 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Komite Olimpiade Jepang (JOC) mendesak penundaan perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Ini dilakukan guna mencegah pandemi corona (COVID-19).
"Itu harus ditunda dalam situasi saat ini di mana atlet tidak dapat dipersiapkan dengan baik," kata Kaori Yamaguchi, seorang anggota dewan eksekutif JOC, dikutip dari AFP dari Nikkei, Jumat (19/3/2020).
Yamaguchi, yang memenangkan medali perunggu untuk judo di Olimpiade Seoul 1988, adalah anggota dewan JOC pertama yang secara terbuka menyerukan penundaan Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang akan mengambil keputusan akhir, telah menyuarakan komitmennya untuk Olimpiade yang akan datang.
Yamaguchi mengkritik sikap IOC, dengan mengatakan "membahayakan para atlet."
"Dengan meminta mereka untuk berlatih di bawah kondisi ini, IOC membuka sendiri kritik bahwa tidak menempatkan atlet sebagai hal penting," ujar Yamaguchi.
Olimpiade, ujar dia, seharusnya tidak diadakan jika orang-orang di seluruh dunia tidak dapat menikmati diri mereka sendiri.
"Apa yang paling saya takuti adalah bahwa kita memaksakan pembukaan dan meminta orang mempertanyakan Olimpiade," kata Yamaguchi lagi.
Pandemi corona telah menjadi malapetaka bagi berbagai macam perhelatan olahraga internasional. Tentu masalah ini juga menimbulkan keraguan apakah Olimpiade Tokyo dapat dibuka sesuai jadwal pada 24 Juli.
Berdasarkan data Worldometers pada Jumat (20/3/2020) pukul 11:30 WIB, Jepang memiliki memiliki 943 kasus terjangkit, tanpa ada penambahan kasus baru hingga kini. Total kematian mencapai 33 kasus, dengan 191 kasus berhasil sembuh.
Secara global, hingga kini ada 245.749 kasus terjangkit virus secara global, dengan kematian sebesar 10.046 kasus. Namun angka yang berhasil sembuh sebesar 88.441 kasus.
(sef/sef) Next Article Sinovac Ternyata Tak Mempan Lawan Corona Asal Brasil
"Itu harus ditunda dalam situasi saat ini di mana atlet tidak dapat dipersiapkan dengan baik," kata Kaori Yamaguchi, seorang anggota dewan eksekutif JOC, dikutip dari AFP dari Nikkei, Jumat (19/3/2020).
Namun, Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang akan mengambil keputusan akhir, telah menyuarakan komitmennya untuk Olimpiade yang akan datang.
Yamaguchi mengkritik sikap IOC, dengan mengatakan "membahayakan para atlet."
"Dengan meminta mereka untuk berlatih di bawah kondisi ini, IOC membuka sendiri kritik bahwa tidak menempatkan atlet sebagai hal penting," ujar Yamaguchi.
Olimpiade, ujar dia, seharusnya tidak diadakan jika orang-orang di seluruh dunia tidak dapat menikmati diri mereka sendiri.
"Apa yang paling saya takuti adalah bahwa kita memaksakan pembukaan dan meminta orang mempertanyakan Olimpiade," kata Yamaguchi lagi.
Pandemi corona telah menjadi malapetaka bagi berbagai macam perhelatan olahraga internasional. Tentu masalah ini juga menimbulkan keraguan apakah Olimpiade Tokyo dapat dibuka sesuai jadwal pada 24 Juli.
Berdasarkan data Worldometers pada Jumat (20/3/2020) pukul 11:30 WIB, Jepang memiliki memiliki 943 kasus terjangkit, tanpa ada penambahan kasus baru hingga kini. Total kematian mencapai 33 kasus, dengan 191 kasus berhasil sembuh.
Secara global, hingga kini ada 245.749 kasus terjangkit virus secara global, dengan kematian sebesar 10.046 kasus. Namun angka yang berhasil sembuh sebesar 88.441 kasus.
(sef/sef) Next Article Sinovac Ternyata Tak Mempan Lawan Corona Asal Brasil
Most Popular