
Jual Data Pribadi ke Pengiklan, Hapus 24 Aplikasi Ini!
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
06 February 2020 07:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi para pengguna Android, berhati-hatilah dalam mendownload sebuah aplikasi di Play Store. Sebab, telah ditemukan 24 aplikasi yang disusupi malware berbahaya yang dapat mencuri data atau menghujani perangkat dengan banyak iklan.
Menurut laporan terbaru VPNPro, 24 aplikasi ini terkait dengan perusahaan China bernama Shenzhen HAWK. Total seluruh aplikasi berbahaya ini telah didownload lebih dari 382 juta kali.
Shenzhen HAWK merupakan anak perusahaan dari TCL Corporation, sebuah perusahaan raksasa elektronik China. Ini bukan laporan pertama TLC dilaporkan terlibat dengan aplikasi jahat.
Tahun lalu, perusahaan dilaporkan karena aplikasi Weather Forecast miliknya terdapat spyware yang mengancam data privasi. Sedangkan pada 2017, pemerintah India menemukan adanya spyware dan malware di aplikasi Virus Cleaner.
24 aplikasi ini diketahui meminta izin spesifik di luar fungsi. Contohnya aplikasi antivirus yang meminta akses ke kamera.
Padahal antivirus tidak butuh kamera. Ini sesungguhnya dilakukan aplikasi ini memindai ponsel di korban.
Ada pula dua aplikasi yang meminta akses ke daftar kontak. Artinya aplikasi ini bisa melakukan panggilan telepon atau kirim pesan singkat.
Lalu ada aplikasi yang meminta akses ke GPS untuk melacak lokasi. Di mana, aplikasi itu sebenarnya membaca data di penyimpanan eksternal.
"Semua aplikasi ini yang terpengaruh ini masih tersedia di Google Play Store. Saran kami pengguna harus ambil tindakan sendiri. Jika aplikasi tidak memberikan manfaat nyata, kami sarankan untuk delete dari ponsel sesegera mungkin," ujar VPNPro dalam laporannya seperti dilansir dari blog resmi perusahaan, Rabu (5/2/2020).
Berikut daftar aplikasi berbahaya tersebut:
Sound Recorder (download 100 juta kali)
Super Cleaner (download 100 juta kali)
Virus Cleaner 2019 (download 100 juta kali)
File Manager (download 50 juta kali)
Joy Launcher (download 10 juta kali)
Turbo Browser (download10 juta kali)
Weather Forecast (download 10 juta kali)
Candy Selfie Camera (download 10 juta kali)
Hi VPN, Free VPN (download 10 juta kali)
Candy Gallery (download 10 juta kali)
Calendar Lite (download 5 juta kali)
Super Battery (download 5 juta kali)
Hi Security 2019 (download 5 juta kali
Net Master (download 5 juta kali)
Puzzle Box (download 1 juta kali)
Private Browser (download 500 ribu kali)
Hi VPN Pro (download 500 ribu kali)
World Zoo (download 100 ribu kali)
World Crossy! (download 100 ribu kali)
Soccer Pinball (download10 ribu kali)
Dig It (download 10 ribu kali)
Laser Break (download 10 ribu kali)
Music Roam (download 1.000 kali)
Word Crush (download 50 kali).
Mengutip Gizchina, jika aplikasi ini mengetahui lokasi dan detil korban, datanya dijual ke para pengiklan yang akan memungkinkan dilakukan personalisasi iklan ditarget yang tak diinginkan pada korban.
Jika aplikasi sudah berada di dalam ponsel, hal lain bisa dilakukan seperti menginstal aplikasi yang mengumpulkan data pribadi.
(sef/sef) Next Article Google Terapkan Fee 30% Untuk Pengembang Android
Menurut laporan terbaru VPNPro, 24 aplikasi ini terkait dengan perusahaan China bernama Shenzhen HAWK. Total seluruh aplikasi berbahaya ini telah didownload lebih dari 382 juta kali.
Shenzhen HAWK merupakan anak perusahaan dari TCL Corporation, sebuah perusahaan raksasa elektronik China. Ini bukan laporan pertama TLC dilaporkan terlibat dengan aplikasi jahat.
24 aplikasi ini diketahui meminta izin spesifik di luar fungsi. Contohnya aplikasi antivirus yang meminta akses ke kamera.
Padahal antivirus tidak butuh kamera. Ini sesungguhnya dilakukan aplikasi ini memindai ponsel di korban.
Ada pula dua aplikasi yang meminta akses ke daftar kontak. Artinya aplikasi ini bisa melakukan panggilan telepon atau kirim pesan singkat.
Lalu ada aplikasi yang meminta akses ke GPS untuk melacak lokasi. Di mana, aplikasi itu sebenarnya membaca data di penyimpanan eksternal.
"Semua aplikasi ini yang terpengaruh ini masih tersedia di Google Play Store. Saran kami pengguna harus ambil tindakan sendiri. Jika aplikasi tidak memberikan manfaat nyata, kami sarankan untuk delete dari ponsel sesegera mungkin," ujar VPNPro dalam laporannya seperti dilansir dari blog resmi perusahaan, Rabu (5/2/2020).
Berikut daftar aplikasi berbahaya tersebut:
Sound Recorder (download 100 juta kali)
Super Cleaner (download 100 juta kali)
Virus Cleaner 2019 (download 100 juta kali)
File Manager (download 50 juta kali)
Joy Launcher (download 10 juta kali)
Turbo Browser (download10 juta kali)
Weather Forecast (download 10 juta kali)
Candy Selfie Camera (download 10 juta kali)
Hi VPN, Free VPN (download 10 juta kali)
Candy Gallery (download 10 juta kali)
Calendar Lite (download 5 juta kali)
Super Battery (download 5 juta kali)
Hi Security 2019 (download 5 juta kali
Net Master (download 5 juta kali)
Puzzle Box (download 1 juta kali)
Private Browser (download 500 ribu kali)
Hi VPN Pro (download 500 ribu kali)
World Zoo (download 100 ribu kali)
World Crossy! (download 100 ribu kali)
Soccer Pinball (download10 ribu kali)
Dig It (download 10 ribu kali)
Laser Break (download 10 ribu kali)
Music Roam (download 1.000 kali)
Word Crush (download 50 kali).
Mengutip Gizchina, jika aplikasi ini mengetahui lokasi dan detil korban, datanya dijual ke para pengiklan yang akan memungkinkan dilakukan personalisasi iklan ditarget yang tak diinginkan pada korban.
Jika aplikasi sudah berada di dalam ponsel, hal lain bisa dilakukan seperti menginstal aplikasi yang mengumpulkan data pribadi.
(sef/sef) Next Article Google Terapkan Fee 30% Untuk Pengembang Android
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular