Tak Lagi Jadi Ojol, Grab Bakal Berbisnis Ponsel Daur Ulang?

Juanita Wiratmaja, CNBC Indonesia
27 January 2020 06:50
Menperin mengatakan Grab akan berinvestasi di manufacturing daur ulang ponsel.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC IndonesiaGrab Holdings sudah tak lagi hanya menjadi platform transportasi online, kini perusahaan ride-hailing Asia Tenggara ini telah menjadi Every day Super App. Terbaru, Grab berencana berinvestasi di manufacturing daur ulang ponsel.

Hal ini dibocorkan oleh Menteri Perindustrian Agung Gumiwang ketika ditemui di Davos, Swiss, pekan lalu.

"Saya juga sudah bicara dengan Grab, mereka ada niat melakukan investasi remanufacturing dari mobile phone yang sudah relatif tua atau sudah rusak, remanufacturing menjadi mobile baru dan ini berkiatan dengan IMEI itu sendiri," ujar Agus Gumiwang.

IMEI mirip identitas ponsel yang dikeluarkan oleh Global System for Mobile Association (GSMA) yang terdiri dari 15 (lima belas) digit nomor desimal unik yang diperlukan untuk mengidentifikasi alat dan/atau perangkat telekomunikasi yang tersambung ke jaringan telekomunikasi bergerak seluler.

Pemerintah menerbitkan aturan IMEI pada 18 Oktober 2019 lalu dan berlaku pada April 2020. Setelah aturan ini berlaku, ponsel black market yang baru diaktifkan tidak akan tersambung dengan jaringan milik perusahaan telekomunikasi.

Jadi otomatis ponsel ini bisa berfungsi dengan normal bila di bawah ke luar Indonesia. Di Indonesia sendiri ponsel ini hanya bisa untuk foto saja.

President Grab Indonesia Redzki Kramadibrata mengatakan rencana ini masih dalam pembicaraan awal. Cuma menurutnya Indonesia perlu mengaktifkan smartphone yang layak karena akan membantu mendorong ekonomi digital.

"Potensi ekonomi digital Indonesia tak kurang dari US$100 miliar, smartphone yang layak dan terjangkau adalah kuncinya. Mari kita lihat ke depannya," ujar Ridzki.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Menperin: Grab Tertarik Investasi di Bisnis Daur Ulang Ponsel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular