Mendikbud Nadiem Tak Punya Akun Medsos, Ini Dampak Negatifnya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
31 October 2019 15:11
Kemendikbud melalui akun media sosialnya sudah mengonfirmasi bahwa Sang Menteri, Nadiem Makarim tidak memiliki akun media sosial.
Foto: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim. (AP Photo/Dita Alangkara)
JAKARTA, CNBC IndonesiaKemendikbud melalui akun media sosialnya sudah mengonfirmasi bahwa Sang Menteri, Nadiem Makarim tidak memiliki akun media sosial. Hal ini untuk membantah isu yang berkembang bahwa Menteri termuda di kabinet Indonesia Maju tersebut memiliki akun instagram.

"Mendikbud Nadiem Makarim tidak memiliki akun media sosial. Jika dipastikan ada yang mengatasnamakam Mendikbud, maka dipastikan akun tersebut palsu," tulis Mendikbud dalam pernyataannya.


Tidak memiliki akun media sosial bagi seorang Nadiem Makarim cukup lah unik. Apalagi jika melihat latar belakangnya sebagai mantan Bos di perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi. Namun, pengamat Media sosial Enda Nasution menyebut bahwa hal tersebut adalah pilihan yang bisa dimaklumi. 

"Sebagai kepala lembaga swasta justru gak ada keharusan itu. lebih rendah keharusan itu berkomunikasi dengan publik. Jadi ga ada masalah dia mantan kepala perusahaan digital atau tidak," kata Enda kepada CNBCIndonesia.com kamis (31/10/2019).

[Gambas:Instagram]


Namun akan sangat berbeda jika membicarakan saat ini. Posisi Nadiem kini adalah Mendikbud, yang mana merupakan kepala lembaga publik. Sehingga dianggap lebih baik mulai membuka diri menerima saran melalui media sosial. 

"Begitu menjadi seorang menteri dia memasuki ruangan publik. Kan itu jabatan politis, artinya bukan hanya bertanggung jawab terhadap presiden yang menunjuk tapi warga negara langsung. Maka sekarang harus mulai dipertimbangkan dan dipersiapkan untuk bisa berkomunikasi secara terencana dan baik lewat medsos juga," kata Enda yang juga Koordinator Gerakan Bijak Bersosmed.


Sebelum memasukinya, ada hal yang harus lebih dulu dipersiapkan. Yakni tim media sosial yang bertanggung jawab dari setiap postingan atau pesan ke ranah publik. Karena apapun yang disampaikan sebagai pimpinan lembaga pasti memiliki pengaruh terhadap lembaganya."Jadi harus didukung tim komunikasinya. Apalagi menteri pendidikan stakeholder terbesarnya pelajar mahasiswa yang mana kelompok pengguna medsos tertinggi," katanya.

"Dan bisa aja diambil asumsi bahwa kalo ga ada di medsos gimana jadinya mau ngasih info atau keluhan warga, walaupun (memang) ada cara-cara lain," lanjut Enda.




(roy/roy) Next Article Nadiem Makarim, Eks Bos Teknologi yang Tak Punya Akun Medsos

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular