
Netizen Kembali Serukan Delete Facebook, Kenapa Lagi Sih?
Redaksi, CNBC Indonesia
16 October 2019 15:51

Jakarta, CNBC Indonesia - #deletefacebook kembali bergaung di media sosial. Kali ini karena bocornya pertemuan antara pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg dengan politik Partai Republikan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari BBC, Rabu (16/10/2019), pertemuan makan malam antara Mark Zuckerberg dengan para politisi Partai Republikan dibocorkan oleh media Politico. Pertemuan tersebut terjadi pada Juli lalu.
Politico menggambarkan pertemuan ini sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk "menambah teman di sayap kanan." Partai Republikan disebut sebagai partai sayap kanan karena menganut pandangan konservatif.
Selama ini Partai Republikan memang gencar menekan Facebook. Media sosial terbesar ini dituduh memblokir konten-konten yang mendukung Partai Republikan. Apalagi Mark Zuckerberg disebut pendukung Partai Demokrat.
Wacana lain yang digulirkan adalah terlalu kuatnya Facebook Group di dunia maya dan pemecahan perusahaan. Raksasa teknologi ini memiliki Facebook, Instagram dan WhatsApp.
"Jadi, ketakutan itulah yang menyebabkan Mark Zuckerberg mencoba memuaskan pemerintah Trump dengan tidak menurunkan propaganda sayap kanan," tulis Politico.
Dalam postingannya di Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan dia melakukan "makan malam dengan banyak orang dari berbagai kalangan."
Menurutnya, mendengar penjelasan dari sudut pandang berbeda merupakan "bagian dari pembelajaran," katanya. "Jika kamu belum mencobanya, saya sarankan kamu mencobanya."
Tampaknya kemunculan tagar #deletefacebook bentuk dari kekecewaan netizen atas pertemuan tersebut. Sebelum tagar ini muncul karena kasus kebocoran data Facebook yang dilakukan Cambridge Analytica.
Ada 78 juta data pengguna Facebook yang bocor dan akan digunakan untuk memengaruhi pilihan politik pada pemilu AS.
(roy/roy) Next Article Perempuan Nomor Satu Facebook Mundur
Dilansir dari BBC, Rabu (16/10/2019), pertemuan makan malam antara Mark Zuckerberg dengan para politisi Partai Republikan dibocorkan oleh media Politico. Pertemuan tersebut terjadi pada Juli lalu.
Politico menggambarkan pertemuan ini sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk "menambah teman di sayap kanan." Partai Republikan disebut sebagai partai sayap kanan karena menganut pandangan konservatif.
![]() |
Wacana lain yang digulirkan adalah terlalu kuatnya Facebook Group di dunia maya dan pemecahan perusahaan. Raksasa teknologi ini memiliki Facebook, Instagram dan WhatsApp.
"Jadi, ketakutan itulah yang menyebabkan Mark Zuckerberg mencoba memuaskan pemerintah Trump dengan tidak menurunkan propaganda sayap kanan," tulis Politico.
Dalam postingannya di Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan dia melakukan "makan malam dengan banyak orang dari berbagai kalangan."
Menurutnya, mendengar penjelasan dari sudut pandang berbeda merupakan "bagian dari pembelajaran," katanya. "Jika kamu belum mencobanya, saya sarankan kamu mencobanya."
Tampaknya kemunculan tagar #deletefacebook bentuk dari kekecewaan netizen atas pertemuan tersebut. Sebelum tagar ini muncul karena kasus kebocoran data Facebook yang dilakukan Cambridge Analytica.
Ada 78 juta data pengguna Facebook yang bocor dan akan digunakan untuk memengaruhi pilihan politik pada pemilu AS.
(roy/roy) Next Article Perempuan Nomor Satu Facebook Mundur
Most Popular