
Korban Bermunculan, Trump Bakal Larang Vape Beredar di AS
Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 September 2019 10:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump berencana untuk menarik sebagian besar produk vape dari pasar. Alasannya,meningkatnya kekhawatiran akan bahaya kesehatan dari menggunakan vape dan peningkatan pengunaan vape oleh remaja sebagai pengganti rokok.
Food dan Drug Administration (FDA) berencana untuk melarang vape aroma buah yang populer beserta dengan rasa mentol dan mint. Hanya aroma tembakau yang akan diperbolehkan.
Jika keputusan ini dijalankan maka bisnis vape di AS akan terancam. Tahun ini nilai penjualan vape di AS diperkirakan mencapai US$9 miliar. Bisnis ini didominasi oleh startup Juul Labs Inc, yang mengandalkan rasa mangga, mint dan rasa buah lainnya.
"Kami punya masalah di negara ini. Itu masalah baru. Namanya Vaping, terutama karena vaping berkaitan dengan anak-anak yang tidak bersalah," ujar Donald Trump seperti dikutip dari Wall Street Journal, Kamis (12/9/2019).
Rencana kebijakan ini muncul setelah pemerintah AS melakukan investigasi pada 450 lebih kasus pontensial penyakit paru-paru terkait dengan produk vaping, yang banyak di antaranya mengandung ganja. Enam orang meninggal dikaitkan dengan masalah ini.
CNBC International melaporkan, FDA sedang memfinalisasi aturan yang mewajibkan semua penjual menarik vape beraroma non-tembakau dalam 30 hari. Penjualan kemungkinan bisa mendapatkan izin menjual produk ini jika mengajukan permohonan izin dan menerima persetujuan dari FDA.
Sekretaris Health and Human Services Alex Azar mengatakan pihaknya mempertahankan aroma tembakau ditujukan untuk orang dewasa untuk mengurangi atau menghilangkan ketergantungan pada rokok. Namun bila jumlah pengguna vape di bawah umur bertambah maka pemerintah juga akan ambil tindakan tegas.
"Jika kami menemukan jumlah anak-anak pengguna vape beraroma tembakau mulai jika jika kami menemukan praktik pemasaran yang menargetkan anak-anak, kami juga akan terlibat dalam tindakan penegakan hukum," ujarnya.
Menanggapi rencana tersebut, Juru bicara Juul mengatakan mendukung rencana pemerintah yang agresif menata bisnis vape. Mereka juga akan mematuhi aturan pemerintah.
(roy/miq) Next Article Alibaba Hentikan Penjualan Vape di Amerika Serikat
Food dan Drug Administration (FDA) berencana untuk melarang vape aroma buah yang populer beserta dengan rasa mentol dan mint. Hanya aroma tembakau yang akan diperbolehkan.
Jika keputusan ini dijalankan maka bisnis vape di AS akan terancam. Tahun ini nilai penjualan vape di AS diperkirakan mencapai US$9 miliar. Bisnis ini didominasi oleh startup Juul Labs Inc, yang mengandalkan rasa mangga, mint dan rasa buah lainnya.
![]() |
Rencana kebijakan ini muncul setelah pemerintah AS melakukan investigasi pada 450 lebih kasus pontensial penyakit paru-paru terkait dengan produk vaping, yang banyak di antaranya mengandung ganja. Enam orang meninggal dikaitkan dengan masalah ini.
CNBC International melaporkan, FDA sedang memfinalisasi aturan yang mewajibkan semua penjual menarik vape beraroma non-tembakau dalam 30 hari. Penjualan kemungkinan bisa mendapatkan izin menjual produk ini jika mengajukan permohonan izin dan menerima persetujuan dari FDA.
Sekretaris Health and Human Services Alex Azar mengatakan pihaknya mempertahankan aroma tembakau ditujukan untuk orang dewasa untuk mengurangi atau menghilangkan ketergantungan pada rokok. Namun bila jumlah pengguna vape di bawah umur bertambah maka pemerintah juga akan ambil tindakan tegas.
"Jika kami menemukan jumlah anak-anak pengguna vape beraroma tembakau mulai jika jika kami menemukan praktik pemasaran yang menargetkan anak-anak, kami juga akan terlibat dalam tindakan penegakan hukum," ujarnya.
Menanggapi rencana tersebut, Juru bicara Juul mengatakan mendukung rencana pemerintah yang agresif menata bisnis vape. Mereka juga akan mematuhi aturan pemerintah.
(roy/miq) Next Article Alibaba Hentikan Penjualan Vape di Amerika Serikat
Most Popular