
Langgar Privasi Anak di Youtube, Google Didenda US$ 200 Juta
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
31 August 2019 17:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Google akan membayar US$ 150-200 juta untuk menyelesaikan tuduhan pada anak usahanya YouTube. Sebelumnya, YouTube diperkarakan karena melanggar undang-undang privasi anak.
Sebagaimana dilansir AFP sari New York Times, Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS telah menyetujui jumlah tersebut untuk penyelesaian terhadap kasus ini. Namun hal ini akan diputuskan kembali oleh Departemen Kehakiman.
Rencananya keputusan resmi akan dikeluarkan September mendatang. Ini akan menjadi "penyelesaian terbesar" dalam kasus yang melibatkan privasi anak-anak di Amerika Serikat (AS).
Gugatan terhadap YouTube dibuat oleh kelompok privasi yang mengatakan platform itu telah mengumpulkan data penggunanya yang berada di bawah 13 tahun tanpa izin orang tua. Ini dilakukan YouTube untuk kepentingan dalam target iklan mereka.
Regulator di AS telah lama berpendapat bahwa google gagal melindungi anak-anak dari konten yang berbahaya dan mengumpulkan data mereka melalui YouTube.
Meski demikian, kelopok advokasi bernama Pusat Demokrasi Digital mengatakan dana penyelesaian itu masih minim,. Apalagi, pendapatan Google sangat besar
Kelompok ini meminta FTC mempertimbangkan kembali keputusannya dan meminta agar FTC mengeluarkan aturan lanjut terkait pelanggaran privasi anak yang dilakukan Google.
Google menjadi mesin penghasil uang untuk perusahaan induk Alphabet Inc, dengan sebagian besar pendapatannya berasal dari iklan digital. Iklan menyumbang $ 116 miliar dari $ 136 miliar keuntungan perusahaan.
Sebelumnya, raksasa teknologi AS Facebook baru-baru ini juga menyelesaikan denda US$ 5 miliar dengan Komisi Perdagangan Federal AS karena menyalahgunakan data pribadi pengguna.
(sef/sef) Next Article Segini Pendapatan Youtube yang Diungkap Google Pertama Kali
Sebagaimana dilansir AFP sari New York Times, Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS telah menyetujui jumlah tersebut untuk penyelesaian terhadap kasus ini. Namun hal ini akan diputuskan kembali oleh Departemen Kehakiman.
Rencananya keputusan resmi akan dikeluarkan September mendatang. Ini akan menjadi "penyelesaian terbesar" dalam kasus yang melibatkan privasi anak-anak di Amerika Serikat (AS).
Gugatan terhadap YouTube dibuat oleh kelompok privasi yang mengatakan platform itu telah mengumpulkan data penggunanya yang berada di bawah 13 tahun tanpa izin orang tua. Ini dilakukan YouTube untuk kepentingan dalam target iklan mereka.
Regulator di AS telah lama berpendapat bahwa google gagal melindungi anak-anak dari konten yang berbahaya dan mengumpulkan data mereka melalui YouTube.
Meski demikian, kelopok advokasi bernama Pusat Demokrasi Digital mengatakan dana penyelesaian itu masih minim,. Apalagi, pendapatan Google sangat besar
Kelompok ini meminta FTC mempertimbangkan kembali keputusannya dan meminta agar FTC mengeluarkan aturan lanjut terkait pelanggaran privasi anak yang dilakukan Google.
Google menjadi mesin penghasil uang untuk perusahaan induk Alphabet Inc, dengan sebagian besar pendapatannya berasal dari iklan digital. Iklan menyumbang $ 116 miliar dari $ 136 miliar keuntungan perusahaan.
Sebelumnya, raksasa teknologi AS Facebook baru-baru ini juga menyelesaikan denda US$ 5 miliar dengan Komisi Perdagangan Federal AS karena menyalahgunakan data pribadi pengguna.
(sef/sef) Next Article Segini Pendapatan Youtube yang Diungkap Google Pertama Kali
Most Popular