
Kominfo: Tak Ada Lagi Pembatasan WhatsApp & Medsos, Tapi...
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
01 July 2019 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan akan bertindak tegas terhadap penyebaran hoaks. Diketahui 22 Mei lalu, Kominfo sempat memblokir akses medsos guna menangkal penyebaran hoaks.
Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyebut ke depannya tidak akan ada lagi pembatasan semacam itu. Pelaku penyebar hoaks bisa langsung ditindak. Namun, sebelum itu literasi masyarakat terhadap medsos perlu ditingkatkan.
"Jadi nanti tidak ada lagi pembatasan langsung saja dicomot orangnya. Tapi kan selama itu kita harus seimbangkan dulu. Literasinya kita tingkatkan, pengendaliannya [Pemerintah] lama-lama kita turunkan," kata Semuel di Jakarta, Senin (1/7/2019).
Dirinya menambahkan internet memang tidak didesain untuk ditutup karena sifatnya terbuka. Sayangnya, literasi masyarakat Indonesia terhadap media sosial masih rendah. Pihak yang paling efektif untuk memfilter penyebaran hoaks adalah masyarakat itu sendiri.
"Ini yang kita ingin seimbangkan. Literasi masyarakat kita tingkatkan, peran pemerintahnya kita rendahkan. Jadi kalau kita bicara internet yang paling efektif untuk memfilter adalah masyarakat karena yang mengakses konten dan menyebarkannya juga masyarakat," jelas Semuel.
Setelah literasi digital masyarakat Indonesia meningkat, Kominfo akan lebih bertindak sebagai pengawas, tidak lagi pengendali. Untuk sampai sana, Kominfo terus bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Kalau pengawasan itu orang salah langsung di kepolisian. Sehingga orang bisa menilai ada konsekuensi hukum. Kalau sekarang ini kita pengendalian dulu," tuturnya.
Menurut Semuel, jika seluruh akun hoaks harus diblokir oleh Pemerintah maka akan ada jutaan yang diblokir. Masyarakat, secara perlahan harus bisa mengendalikan, sementara Pemerintah akan mengawasi.
Simak video tentang WhatsApp di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Stop! Whatsapp Anda Bisa Dihapus Jika Kirim Konten Ini
Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyebut ke depannya tidak akan ada lagi pembatasan semacam itu. Pelaku penyebar hoaks bisa langsung ditindak. Namun, sebelum itu literasi masyarakat terhadap medsos perlu ditingkatkan.
"Ini yang kita ingin seimbangkan. Literasi masyarakat kita tingkatkan, peran pemerintahnya kita rendahkan. Jadi kalau kita bicara internet yang paling efektif untuk memfilter adalah masyarakat karena yang mengakses konten dan menyebarkannya juga masyarakat," jelas Semuel.
Setelah literasi digital masyarakat Indonesia meningkat, Kominfo akan lebih bertindak sebagai pengawas, tidak lagi pengendali. Untuk sampai sana, Kominfo terus bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Kalau pengawasan itu orang salah langsung di kepolisian. Sehingga orang bisa menilai ada konsekuensi hukum. Kalau sekarang ini kita pengendalian dulu," tuturnya.
Menurut Semuel, jika seluruh akun hoaks harus diblokir oleh Pemerintah maka akan ada jutaan yang diblokir. Masyarakat, secara perlahan harus bisa mengendalikan, sementara Pemerintah akan mengawasi.
Simak video tentang WhatsApp di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Stop! Whatsapp Anda Bisa Dihapus Jika Kirim Konten Ini
Most Popular