Edisi Khusus Weekend
Mau Kuliah a La Bos Unicorn RI? Siapkan Uang Sebanyak Ini
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
16 June 2019 19:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendidikan tinggi merupakan satu jenjang penting dalam sebagian besar orang. Pasalnya, pada jenjang pendidikan tersebut, seseorang dapat memilih bidang sesuai minat dan bakatnya masing-masing.
Faktor penting yang seringkali menjadi pertimbangan dalam memilih institusi pendidikan adalah finansial, atau keuangan. Pasalnya, untuk mengenyam pendidikan yang terbaik, ada harga yang harus dibayar.
Tidak terkecuali bagi pendiri perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang kini sudah memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar (unicorn) atau bahkan lebih dari US$ 10 miliar.
Berikut fakta-fakta tentang biaya pendidikan di kampus-kampus pilihan bos para unicorn di Indonesia.
1. Harvard Business School
Harvard Business School (HBS) adalah kampus dimana pendiri Gojek, Nadiem Makarim dan pendiri Grab, Anthony Tan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).
Berdasarkan situs resmi HBS, untuk tahun ajaran 2019/2020, biaya kuliah program MBA mencapai US$ 73.440 (Rp 1,04 miliar). Biaya tersebut adalah biaya kuliah (tuition fee) untuk program selama 9 bulan kalender akademik.
Namun tidak hanya itu, mahasiswa juga harus membayar sejumlah biaya tambahan, seperti biaya kesehatan, biaya asuransi kesehatan, dan biaya materi kuliah, yang jika ditotal mencapai US$ 7.456 (Rp 105,8 juta).
Dalam situs HBS juga diungkapkan perkiraan biaya hidup yang dibutuhkan selama kuliah di sana. Disebutkan pada kasus gaya hidup yang 'moderat' , biaya hidup di lingkungan HBS mencapai US$ 29.844 (Rp 423,7 juta). Asumsinya, mahasiswa akan tinggal di apartemen dengan dua kamar tidur bersama teman (roomate) dekat HBS.
Artinya bila ditotal, selama menjalani 9 bulan belajar di HBS, biaya yang dibutuhkan adalah US$ 110.740 (Rp 1,57 miliar).
Perlu dicatat bahwa biaya masing-masing orang dapat berbeda. Tergantung pada gaya hidup masing-masing. Selain itu, biaya apartemen hanya dihitung selama 9 bulan. Sementara pada kebanyakan kasus, sewa apartemen dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan/1 tahun.
2. Universitas Bina Nusantara/Binus University
Wiliam Tanuwijaya, pendiri Tokopedia, diketahui pernah mengambil pendidikan di jurusan Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara (Binus) pada tahun 1999.
Berdasarkan situs resmi Binus, total biaya kuliah jurusan Teknik Informatika yang dimulai pada tahun ajaran 2019/2020 mencapai Rp 178.960.000. Disebutkan bahwa itu merupakan biaya untuk menyelesaikan program Strata 1 (S1) selama 4 tahun. Sudah termasuk tuition fee dan development fee.
Bila diasumsikan biaya sewa kamar kos, termasuk listrik dan air adalah Rp 1,5 juta/bulan, serta biaya makan dan transportasi sebesar Rp 100.000/hari, maka total biaya hidup selama empat tahun adalah Rp 218 juta.
Artinya bila ingin mengikuti jejak pendidikan bos Tokopedia saat ini, setidaknya harus merogoh kocek Rp 396,9 juta. Tentunya biaya tersebut bisa berbeda tergantung gaya hidup.
3. Institut Teknologi Bandung
Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah tempat Achmad Zaky Syaifudin mendapat gelar S1. Biaya kuliah di ITB untuk angkatan yang masuk pada tahun ajaran 2019/2020 berbeda tergantung jalur masuknya.
Mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN, dikenakan biaya bervariasi antara Rp 0/ semester hingga Rp 12,5 juta/semester, tergantung tingkat penghasilan orang tua. Sementara yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri (SM) bervariasi antara Rp 0/semester hingga Rp 25 juta/semester.
Berdasarkan situs resmi ITB, selain Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), kuota penerimaan paling besar adalah dari jalur SNMPTN dan SBMPTN, yaitu 80%.
Artinya untuk sebagian besar mahasiswa ITB, paling mahal harus menyiapkan dana sebesar Rp 100 juta untuk menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun (Rp 12,5 juta/semester).
Sementara berdasarkan pantauan Tim Riset CNBCÂ Indonesia, biaya kos di sekitar ITB (termasuk listrik dan air), rata-rata akan menelan biaya Rp 1 juta/bulan. Adapun dengan asumsi biaya makan dan transportasi sebesar Rp 80.000/hari, maka selama empat tahun biaya hidup di sekitar kampus ITB mencapai Rp 164 ,8 juta.
Alhasil, total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studi S1 Teknik Informatika ITB berada di kisaran Rp 264 juta.
Lagi-lagi, perbedaan gaya hidup, serta tambahan waktu kuliah (kalau lulus lebih dari 4 tahun) akan membuat perhitungan biaya akan berbeda.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/dru) Next Article Trump Sebut Partai Baru Elon Musk Konyol, Beberkan Fakta Tak Terduga
Faktor penting yang seringkali menjadi pertimbangan dalam memilih institusi pendidikan adalah finansial, atau keuangan. Pasalnya, untuk mengenyam pendidikan yang terbaik, ada harga yang harus dibayar.
Tidak terkecuali bagi pendiri perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang kini sudah memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar (unicorn) atau bahkan lebih dari US$ 10 miliar.
1. Harvard Business School
Harvard Business School (HBS) adalah kampus dimana pendiri Gojek, Nadiem Makarim dan pendiri Grab, Anthony Tan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).
Berdasarkan situs resmi HBS, untuk tahun ajaran 2019/2020, biaya kuliah program MBA mencapai US$ 73.440 (Rp 1,04 miliar). Biaya tersebut adalah biaya kuliah (tuition fee) untuk program selama 9 bulan kalender akademik.
Namun tidak hanya itu, mahasiswa juga harus membayar sejumlah biaya tambahan, seperti biaya kesehatan, biaya asuransi kesehatan, dan biaya materi kuliah, yang jika ditotal mencapai US$ 7.456 (Rp 105,8 juta).
Dalam situs HBS juga diungkapkan perkiraan biaya hidup yang dibutuhkan selama kuliah di sana. Disebutkan pada kasus gaya hidup yang 'moderat' , biaya hidup di lingkungan HBS mencapai US$ 29.844 (Rp 423,7 juta). Asumsinya, mahasiswa akan tinggal di apartemen dengan dua kamar tidur bersama teman (roomate) dekat HBS.
Artinya bila ditotal, selama menjalani 9 bulan belajar di HBS, biaya yang dibutuhkan adalah US$ 110.740 (Rp 1,57 miliar).
Perlu dicatat bahwa biaya masing-masing orang dapat berbeda. Tergantung pada gaya hidup masing-masing. Selain itu, biaya apartemen hanya dihitung selama 9 bulan. Sementara pada kebanyakan kasus, sewa apartemen dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan/1 tahun.
2. Universitas Bina Nusantara/Binus University
Wiliam Tanuwijaya, pendiri Tokopedia, diketahui pernah mengambil pendidikan di jurusan Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara (Binus) pada tahun 1999.
Berdasarkan situs resmi Binus, total biaya kuliah jurusan Teknik Informatika yang dimulai pada tahun ajaran 2019/2020 mencapai Rp 178.960.000. Disebutkan bahwa itu merupakan biaya untuk menyelesaikan program Strata 1 (S1) selama 4 tahun. Sudah termasuk tuition fee dan development fee.
Bila diasumsikan biaya sewa kamar kos, termasuk listrik dan air adalah Rp 1,5 juta/bulan, serta biaya makan dan transportasi sebesar Rp 100.000/hari, maka total biaya hidup selama empat tahun adalah Rp 218 juta.
Artinya bila ingin mengikuti jejak pendidikan bos Tokopedia saat ini, setidaknya harus merogoh kocek Rp 396,9 juta. Tentunya biaya tersebut bisa berbeda tergantung gaya hidup.
3. Institut Teknologi Bandung
Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah tempat Achmad Zaky Syaifudin mendapat gelar S1. Biaya kuliah di ITB untuk angkatan yang masuk pada tahun ajaran 2019/2020 berbeda tergantung jalur masuknya.
Mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN, dikenakan biaya bervariasi antara Rp 0/ semester hingga Rp 12,5 juta/semester, tergantung tingkat penghasilan orang tua. Sementara yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri (SM) bervariasi antara Rp 0/semester hingga Rp 25 juta/semester.
Berdasarkan situs resmi ITB, selain Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), kuota penerimaan paling besar adalah dari jalur SNMPTN dan SBMPTN, yaitu 80%.
Artinya untuk sebagian besar mahasiswa ITB, paling mahal harus menyiapkan dana sebesar Rp 100 juta untuk menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun (Rp 12,5 juta/semester).
Sementara berdasarkan pantauan Tim Riset CNBCÂ Indonesia, biaya kos di sekitar ITB (termasuk listrik dan air), rata-rata akan menelan biaya Rp 1 juta/bulan. Adapun dengan asumsi biaya makan dan transportasi sebesar Rp 80.000/hari, maka selama empat tahun biaya hidup di sekitar kampus ITB mencapai Rp 164 ,8 juta.
Alhasil, total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studi S1 Teknik Informatika ITB berada di kisaran Rp 264 juta.
Lagi-lagi, perbedaan gaya hidup, serta tambahan waktu kuliah (kalau lulus lebih dari 4 tahun) akan membuat perhitungan biaya akan berbeda.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/dru) Next Article Trump Sebut Partai Baru Elon Musk Konyol, Beberkan Fakta Tak Terduga
Most Popular