
Kalahkan Uber, Amazon Investasi di Startup Food Delivery Ini
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 May 2019 19:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon memimpin putaran pendanaan terbaru sebesar US$575 juta (Rp 8,17 triliun) ke Deliveroo, menjadikan total pendanaan untuk aplikasi pengiriman makanan itu meningkat mencapai US$ 1,53 miliar.
Investor lain yang berpartisipasi termasuk investor eksisting T. Rowe Price, Fidelity Management, dan Greenoaks.
Deliveroo adalah perusahaan Inggris yang memungkinkan pengguna memesan makanan dari restoran terdekat menggunakan aplikasi. Pesaingnya di Inggris termasuk Uber Eats dan Just Eat, tetapi perusahaan ini telah beroperasi di 14 pasar termasuk Australia, Jerman, Hong Kong dan Uni Emirat Arab (UEA).
Deliveroo mengatakan dalam siaran pers, Jumat (17/5/2019) bahwa mereka akan menggunakan dana itu untuk mengembangkan tim teknik di kantor pusatnya di London dan memperluas jangkauan pengirimannya untuk menawarkan layanannya kepada pelanggan baru.
Will Shu, pendiri dan CEO Deliveroo, mengatakan dalam investasi baru akan menawarkan restoran peluang baru untuk tumbuh dan memperluas bisnis mereka.
"Amazon telah menjadi inspirasi bagi saya secara pribadi dan bagi perusahaan, dan kami berharap dapat bekerja dengan organisasi yang sangat terobsesi dengan pelanggan," katanya, melansir CNBC International. "Ini adalah berita bagus untuk sektor teknologi dan restoran, dan itu akan membantu menciptakan lapangan kerja di semua negara tempat kita beroperasi."
Pada bulan Desember, Deliveroo, yang tumbuh 116% secara global pada tahun 2017, membuka restoran pertamanya di Hong Kong. Deliveroo Food Market berfungsi sebagai dapur untuk mengirimkan pesanan online serta etalase yang melayani konsumen di mana konsumen dapat memilih 15 konsep makan yang tersedia.
Pada saat itu, perusahaan mengatakan akan memperluas konsep itu secara global jika semuanya berjalan baik, tetapi perusahaan sudah memiliki rencana untuk membuka lokasi kedua di Singapura tahun ini.
Uber Eats pernah tertarik untuk mencaplok Deliveroo. Namun rencana tersebut kandas pada tahun lalu karena tidak sepakat mengenai valuasi atau nilai perusahaan.
Simak video soal kebijakan baru Amazon yang danai karyawan resign bentuk startup di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Amazon Hingga Uber, Ini Perusahaan AS yang Gagal di China
Investor lain yang berpartisipasi termasuk investor eksisting T. Rowe Price, Fidelity Management, dan Greenoaks.
Deliveroo adalah perusahaan Inggris yang memungkinkan pengguna memesan makanan dari restoran terdekat menggunakan aplikasi. Pesaingnya di Inggris termasuk Uber Eats dan Just Eat, tetapi perusahaan ini telah beroperasi di 14 pasar termasuk Australia, Jerman, Hong Kong dan Uni Emirat Arab (UEA).
Will Shu, pendiri dan CEO Deliveroo, mengatakan dalam investasi baru akan menawarkan restoran peluang baru untuk tumbuh dan memperluas bisnis mereka.
"Amazon telah menjadi inspirasi bagi saya secara pribadi dan bagi perusahaan, dan kami berharap dapat bekerja dengan organisasi yang sangat terobsesi dengan pelanggan," katanya, melansir CNBC International. "Ini adalah berita bagus untuk sektor teknologi dan restoran, dan itu akan membantu menciptakan lapangan kerja di semua negara tempat kita beroperasi."
Pada bulan Desember, Deliveroo, yang tumbuh 116% secara global pada tahun 2017, membuka restoran pertamanya di Hong Kong. Deliveroo Food Market berfungsi sebagai dapur untuk mengirimkan pesanan online serta etalase yang melayani konsumen di mana konsumen dapat memilih 15 konsep makan yang tersedia.
Pada saat itu, perusahaan mengatakan akan memperluas konsep itu secara global jika semuanya berjalan baik, tetapi perusahaan sudah memiliki rencana untuk membuka lokasi kedua di Singapura tahun ini.
Uber Eats pernah tertarik untuk mencaplok Deliveroo. Namun rencana tersebut kandas pada tahun lalu karena tidak sepakat mengenai valuasi atau nilai perusahaan.
Simak video soal kebijakan baru Amazon yang danai karyawan resign bentuk startup di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Amazon Hingga Uber, Ini Perusahaan AS yang Gagal di China
Most Popular