Industri Telco Tumbuh Negatif, Ini Strategi Bisnis Telkomsel

Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 May 2019 19:17
tahun lalu, industri mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7,3%.
Foto: ist
Bali, CNBC Indonesia - Tahun 2018 menjadi tahun yang menantang bagi industri telekomunikasi tanah air. Pasalnya tahun lalu, industri mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7,3%.

Industri yang tumbuh negatif ini ditandai dengan kinerja perusahaan telco yang mencatatkan kerugian.

Direktur Utama Ririek Adriansyah mengatakan pada 2018 lalu kinerja keuangan Telkomsel mengalami penurunan 4,3%. Namun Telkomsel menjadi satu-satunya perusahaan telekomunikasi tanah air yang mencatatkan laba bersih.

Penyebab penurunan ini karena kontribusi layanan legacy atau SMS dan panggilan suara terharap pendapatan Telkomsel tinggal 47% sementara kontribusi non-legacy atau layanan digital mencapai 53%.

"Kebijakan registrasi SIM Card juga berdampak pada kinerja perusahaan tahun lalu. Dalam jangka pendek memang kebijakan ini berdampak negatif bagi perusahaan tetapi dalam jangka panjang industri akan lebih sehat," jelas Ririek Adriansyah dalam konferensi pers Telkomsel di Hotel Trans Resort Bali, Selasa (30/4/2019).

Dalam laporan keuangan Telkom, di tahun 2018 Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 89,3 triliun, EBITDA Rp 47,4 triliun dan laba bersih Rp 25,5 triliun.

Lalu lintas data Telkomsel tahun 2018 meningkat 101,7 persen year-on-year (tahun ke tahun) menjadi 4.373.077 terabyte (TB), terutama didorong oleh jumlah pelanggan data sebanyak 106,6 juta pelanggan atau 65,4 persen dari total pelanggan Telkomsel yang mencapai 163 juta pelanggan.

"Untuk laporan keuangan di kuartal pertama tahun ini, sebentar lagi akan diumumkan. Bocorannya, kontribusi dari layanan legacy tinggal 39 persen, sementara yang non-legacy terus membesar hingga 61 persen," ujar Ririek.

Industri Telco tumbuh 5%

Ririek Ardiansyah yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Telekomunikasi Indonesia (ASTI) memprediksi tahun industri telekomunikasi Indonesia bisa tumbuh lebih baik.

"Kita optimistis industri telekomunikasi bisa recovery. Untuk tahun ini, prediksinya akan tumbuh positif single digit, sekitar 4 persen sampai 5 persen," ujar Ririek.

Tahun lalu industri telekomunikasi tanah air mengalami pertumbuhan negatif karena penurunan layanan legacy yang digantikan oleh layanan baru dari penyelenggara ovet the top (OTT).

Penurunan juga terjadi karena kebijakan registrasi SIM card dan perang tarif antar operator di layanan data.


(roy/roy) Next Article SMS Ucapan Natal Ternyata Belum Punah, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular