Merchant Kuliner: Teknologi Go-Food Ungguli Kompetitor

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 April 2019 10:50
Hal tersebut merupakan hasil riset yang dikeluarkan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).
Foto: Ilustrasi Go-Food (Dok: Gojek)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menobatkan pelayanan Go-Food dari Gojek sebagai mitra bisnis yang paling menguntungkan secara omzet.

Hal tersebut merupakan hasil riset yang dikeluarkan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI). Riset yang bertajuk Dampak Gojek terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018 dilakukan kepada 1.000 mitra UMKM Go-Food di 9 kota besar di Indonesia.

"Brand awareness Go-Food yang telah terbangun dengan baik di mata pelanggan, membuat para UMKM semakin yakin usaha mereka bisa berkembang dengan GO-Food," ujar Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K. Walandouw, Senin (22/4/2019).


Menurutnya, aspek teknologi Go-Food dinilai lebih superior sehingga menambah keyakinan dan kepercayaan UMKM terhadap layanan pesan antar-makanan ini.

"Peningkatan klasifikasi omzet usaha menunjukkan UMKM yang bergabung dengan Go-Food mengalami perluasan pasar dan naik kelas, seperti dari mikro ke kecil dari kecil ke menengah. Dengan UMKM yang naik kelas dan usahanya membesar, maka mereka bisa menyerap tenaga kerja dan menyumbang lebih banyak kepada ekonomi daerah atau nasional," ujar Paksi.

Sebelumnya, CEO Gojek Nadiem Makarim, mengatakan teknologi Gojek memberi akses langsung terhadap pasar yang lebih luas. Teknologi menciptakan lapangan kerja di Indonesia.

Menurut Paksi, selain menguntungkan, Go-Food turut berkontribusi terhadap peningkatan volume transaksi hingga kenaikan klasifikasi omzet usaha.

"Peningkatan klasifikasi omzet usaha ini menunjukkan UMKM yang bergabung dengan Go-Food mengalami perluasan pasar dan naik kelas, seperti dari mikro ke kecil dari kecil ke menengah. Dengan UMKM yang naik kelas dan usahanya membesar, maka mereka bisa menyerap tenaga kerja dan menyumbang lebih banyak kepada ekonomi daerah atau nasional," ujar Paksi.


Terbukti dari hasil riset, 55% responden UMKM mengalami kenaikan klasifikasi omzet dari sejak mereka gabung Go-Food.

Sementara itu, 72% responden UMKM mengalami kenaikan klasifikasi omzet setelah mereka menggunakan aplikasi khusus manajemen merchant Go-Food dan 93% responden UMKM mengalami peningkatan volume transaksi setelah mereka menggunakan aplikasi khusus manajemen merchant.

Paksi menambahkan temuan ini mengindikasikan teknologi manajemen merchant menjadi kunci mengakselerasi pertumbuhan dan daya saing UMKM di era digital.

"Dalam menumbuhkan bisnis UMKM tidak cukup hanya membantu mereka memperluas pasar, tetapi juga harus membangun ekosistem untuk perkembangan UMKM. Ini yang kami lihat dilakukan oleh Gojek dengan teknologi yang ditawarkan, yang dianggap responden cukup lengkap dari hulu ke hilir."

Saksikan video Jokowi Apresiasi Decacorn Go-jek

[Gambas:Video CNBC]

(dob) Next Article Berkat Go-Food, Ayam Geprek Anak Muda Ini Berjaya di Semarang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular