Rival Tesla Asal China Siap Melantai di Wall Street

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
27 March 2019 19:23
Demikian disampaikan CEO Xpeng Motors He Xiaopeng kepada CNBC International, Rabu (27/3/2019).
Foto: Xpeng Motors CEO and Chairman He Xiaopeng (REUTERS/Stringer)
Beijing, CNBC Indonesia - Xpeng Motors, saingan Tesla, asal China, sedang mengumpulkan pendanaan US$ 500 juta (Rp 7,1 triliun) untuk mengembangkan usahanya. Tidak hanya itu, perseroan juga tak menutup kemungkinan melakukan penawaran saham perdana (IPO) di AS. Demikian disampaikan CEO Xpeng Motors He Xiaopeng kepada CNBC International di Boao Forum, Rabu (27/3/2019).

Didirikan pada tahun 2014, Xpeng Motors merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan mobil listrik yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu sejalan dengan langkah Pemerintah China mendorong kendaraan yang menggunakan energi baru.

Xpeng Motors mulai mengirimkan G3 SUV (mobil pertama kepada konsumen di China) pada bulan Desember lalu. Tunggangan itu dibanderol seharga 227.800 yuan (US $ 33.916).


He Xiaopeng mengatakan, pabrik (yang dimiliki oleh produsen mobil lain bernama Haima) telah meningkatkan produksi dari 1.000 kendaraan menjadi setidaknya 3.000 dalam sebulan. Ia mengatakan hal itu bertujuan untuk mengirimkan 10.000 mobil pada bulan Juli.

Xpeng Motors ingin dapat memproduksi 1.000 SUV per minggu dan menghasilkan 40.000 tahun ini. Sebagai perbandingan, Tesla memproduksi 86.555 kendaraan hanya pada kuartal keempat saja.

Xpeng Motors juga bersiap untuk peluncuran mobil baru, dengan nama E28, di Shanghai Auto Show, bulan depan. Diharapkan untuk dapat menyaingi Tesla Model 3.

Dia mengatakan bahwa model itu akan dijual pada kisaran US $ 25.000 hingga US $ 50.000, dengan harga akhir yang akan terungkap pada akhir tahun. Ini akan memulai pengiriman pada tahun 2020.

Rival Tesla Asal China Siap Melantai di Wall StreetFoto: G3 Xpeng. (Dok. xiaopeng.com)


Kans IPO
Dengan ekspansi intensif itu, He Xiaopeng mengatakan perusahaan akan mencari cara untuk mengumpulkan lebih banyak uang.

"Kami secara aktif melihat putaran dana berikutnya," katanya seraya menambahkan bahwa itu akan menjadi US $ 500 juta atau lebih, baik dalam ekuitas dan utang, seperti dilansir dari cnbc.com.

Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan produksi, termasuk di pabriknya sendiri yang saat ini sedang dibangun. Dia mengatakan akan selesai pada kuartal kedua 2020, dan akan memproduksi mobil dalam skala besar.

Sejauh ini, Xpeng Motors telah mengumpulkan dana sebanyak US $ 1,3 miliar, menurut data dari Crunchbase, dengan para pendukung termasuk raksasa e-commerce, Alibaba dan Foxconn.

Meskipun putaran pendanaan berikutnya kemungkinan datang dari pasar swasta, Dia mengatakan initial public offering (IPO) juga menjadi opsi.

Rival Tesla Asal China Siap Melantai di Wall StreetFoto: Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid

"Ya, kami memiliki rencana untuk IPO. Kami terbuka untuk listing di luar negeri atau di negara kami di China. Kami ingin fokus membangun bisnis kami terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan IPO," katanya.

"Industri otomotif padat modal, dan pada saat yang sama, memiliki persyaratan ketat untuk pengoperasian dan efisiensi. Kami ingin fokus untuk mendapatkan lebih banyak pesanan dan mengirimkan mobil tahun ini dan selanjutnya, sebelum kami mulai mempertimbangkan untuk go public."

Dia menambahkan bahwa sementara lokasi terakhir untuk public listing belum diputuskan.

"Ada kemungkinan bahwa listing AS kami akan terjadi lebih cepat," kata Xiaopeng.

"Tech board" mengacu pada lokasi listing gaya Nasdaq di Shanghai yang ditujukan untuk menarik perusahaan teknologi tinggi.

Jika Xpeng Motors terdaftar di AS, maka perseroan itu akan mengikuti jejak pembuat kendaraan listrik saingannya, NIO, yang go public di Bursa Efek New York tahun lalu.

Simak video terkait mobil listrik di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Setelah Tesla, Mobil Listrik BYD juga Terbakar Tiba-tiba

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular