Mau Lulus dari Gelar Startup? Ini Faktor-faktornya

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
15 March 2019 14:51
Tidak ada aturan yang tepat dalam menentukan bagaimana bisnis startup dimulai.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Definisi budaya Start Up adalah mentalitas untuk berinovasi pada ide untuk memecahkan sebuah sebuah permasalahan.

Adora Cheung, pendiri dan CEO HOmejoy yang merupakan salah satu start up asal AS, mengatakan jika start up adalah ketetapan pikiran. Di mana saat orang-orang mulai bergabung dengan perusahaan dengan imbalan janji dan mengharap pertumbuhan di masa depan yang akan berdampak di kemudian hari.

Sementara menurut Merriam Webster, start up artinya segala sesuatu tindakan atau pertautan dalam sebuah lingkup atau bisnis perusahaan yang masih sangat muda. Atau disebut juga bisnis atau perusahaan yang baru dirintis.

Dewasa ini, tidak ada aturan yang tepat dalam menentukan bagaimana bisnis startup dimulai. Sebab persoalan pendapatan, gaji, laba dan jumlah apa yang menjadi pekerjaan sudah jauh berubah.

"Perusahaan yang berusia lima tahun masih bisa menjadi perusahaan pemula. Sementara sepuluh yang berusia sepuluh tahun akan mulai menjadi perusahaan sesungguhnya," kata kepala akselerator Y Combinator, Paul Graham, seperti dikutip dari Forbes.

Kebanyakan startup yang telah berjalan sekitar tiga tahun dalam bisnis, sebagian besar tidak lagi menjadi startup. Mereka telah lulus sebagai perusahaan start up ketika diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar.

Selain itu startup yang telah lulus juga memperoleh pendapatan yang lebih baik hingga mencapai U$ 20 juta atau setara dengan Rp285 miliar (kurs Rp14 ribu per USS$) dan sudah merekrut karyawan lebih dari 80 orang. Selain itu, lebih dari lima orang di perusahaan tersebut telah menduduki jabatan tinggi dan pendirinya telah menjual saham miliknya secara pribadi.

Jika saat ini kamu masih bekerja dari dalam kamar dan bercita-cita punya sebuah perusahaan yang besar di masa depan, itu adalah fase di mana start up dimulai. Bahkan, jika sudah memiliki start up yang belum cukup besar dengan karyawan di bawah 80 orang dan pendapatan di bawah US$ 20 juta, itu juga masih menjadi bagian dari fase start up yang sesungguhnya.

Berkaca dari penjelasan tersebut, membangun perusahaan start up bisa bermula dari mana saja. Dari ide besar, kecil, sederhana, bahkan dari hal-hal yang sifatnya biasa seperti datang dan mendaftar ke sebuah ajang workshop.

Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan beserta jajarannya, serta dukungan kementerian terkait bersama Grab berinisiatif untuk melahirkan banyak perusahaan start up di tanah air. Melalui Thinkubator, start up yang berpotensi untuk terus berkembang punya kesempatan untuk mengembangkan ide dan produk mereka.

Para startup dari seluruh Indonesia bisa mendaftarkan diri serta mengunduh proposal ide mereka di www.thinkubator.detik.com pada 5-21 Maret 2019. Kemudian Akan ada proses seleksi online hingga 22 Maret 2019.

Sejumlah 150 startup yang terpilih berhak untuk mengikuti conference dan workshop bersama para expert di bidangnya pada 28 Maret 2019. Pada hari itu juga ada 6 peserta yang akan maju ke babak Final Live Pitch yang akan diperkenalkan kepada publik.

Para finalis akan berhadapan dengan juri yang akan menjadi investor mereka pada 29 Maret 2019 dan acara Live Pitch akan disiarkan langsung di Transmedia Group.

Segera daftarkan startup-mu di Thinkubator! Informasi pendaftarannya bisa dilihat di sini.

Mau Lulus dari Gelar Startup? Ini Faktor-faktornyaFoto: Thinkubator adalah ajang untuk mendapat bimbingan dan ilmu berharga dari ahli di bidangnya melalui Workshop. (Dok. Thinkubator.detik)



(dob/dob) Next Article Pemerintah Dukung Perkembangan Startup Lewat Thinkubator

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular