
Muda, Kaya, dan Cantik! Inilah 6 Wonder Woman Start Up
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
13 March 2019 19:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rintisan atau start up di Indonesia tak terhitung jumlahnya. Bisnisnya beragam, mulai dari transportasi, jasa pengiriman, kuliner hingga payment gateway atau transaksi pembayaran.
Orang-orang di balik bisnis start up tersebut di antaranya adalah kaum milenial yang ternyata punya kemampuan yang boleh diadu oleh generasi sebelumnya. Beberapa wanita juga ternyata memiliki andil dan menambah daftar panjang start up sukses. Siapa saja?
Tan Hooi Ling, Grab
Muda, pintar dan berprestasi mungkin ini adalah kata-kata yang tepat buat Tan Hooi Ling selaku cofounding GrabTaxi, yakni perusahaan transportasi online start-up yang sukses di Asia Tenggara. Sebagai penggila gadget, wanita asal Malaysia ini membesarkan Grab bersama temannya Anthony Tan pada tahun 2012.
Kendati demikian, sosok Tan Hooi Ling kurang populer di masyarakat sebagai salah satu pendiri GrabTaxi ketimbang Anthony Tan.Sebab wanita lulusan Harvard Business School tersebut lebih cenderung pada operasional perusahaan dan Anthony fokus pada pemasaran dan hubungan investor.
Diajeng Lestari, HijUp
Berusia 32 tahun ini sebelumnya adalah seorang karyawan swasta disalah satu perusahaan ternama di Jakarta. Istri dari pendiri bukalapak, Achmad Zaky ini pun akhirnya memilih bisnis fesyen muslim e-commerce pada tahun 2011.
Saat ini, Hijup sudah demikian kuat dan terkenal di berbagai kalangan. Hijup pun telah menjadi salah satu e-commerce pertama di Indonesia bahkan dunia yang bergerak di bidang fesyen muslim. Bahkan kini, Hijup sudah sukses mengirim beberapa koleksinya ke 50 negara di dunia.
Cynthia Tenggara, Berrykitchen
Tak memiliki latar belakang catering atau bisnis makanan, Cynthia sukses dengan berrykitchen. Perempuan kelahiran 11 September 1985 ini merintis startup-nya sendiri yang bergerak di bidang online catering mulai tahun 2012. Karena kemauan yang kuat, kini bisnisnya berkembang pesat dan menarik investor.
Belum lama ini, Berrykitchen mendapatkan investasi US$ 1,25 juta atau berkisar Rp16,6 miliar dari Sovereign's Capital. Dana investasi seri A ini rencananya diperuntukkan Berrykitchen untuk mengembangkan bisnis hingga lima kali lebih besar.
Carline Darjanto dan Ria Sarwono, Cotton Ink
Cotton Ink boleh dibilang adalah satu dari segelintir brand fashion lokal yang sukses di industri mode Tanah Air. Dalam perjalanannya, Ria dan Carline saling bersinergi membawa Cotton Ink sebagai brand lokal yang pantas mendapat tempat di hati para pecinta fashion.
Ria mengatur strategi pemasaran sebagai brand & marketing director. Sementara urusan desain mendesain berada di tangan Carline sebagai creative director. Atas kegigihan dua sahabat ini, berbagai penghargaan yang mereka sabet, di antaranya Most Favorite Brand di Brightspot Market, Most Innovative Brand di Cleo Fashion Awards 2010 serta Best Local Brand 2010 dan 2012 oleh Free Magazine.
Mesty Ariotedjo, WeCare.id
Tidak hanya sebagai selebriti tapi Mesty Ariotedjo juga dikenal sebagai praktisi kesehatan. Bahkan kini membangun WeCare.id, sebuah situs yang membantu banyak orang.
Sejak tahun 2015, Mesty telah mendirikan organisasi tersebut yang kini menjadi situs yang dibangun khusus untuk mengumpulkan dana bagi pasien di daerah terpencil atau yang membutuhkan akses terhadap perawatan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Lantaran insting dan inisiatifnya lewat WeCare.id, Mesty masuk daftar Forbes '30 Under 30' 2016.
Shinta Nurfauziah, Lemonilo
Lemonilo adalah start up yang fokus menjual produk kosmetik dan makanan sehat, seperti mie instan alami, daging ayam probiotik, hingga suplemen kesehatan. Didirikan pada tahun 2015, Lemonilo awalnya hadir sebagai startup kesehatan bernama Konsula.
Pada tanggal 20 Agustus 2018, memastikan telah mendapat pendanaan dengan jumlah yang tidak disebutkan dari Alpha JWC Ventures dan Unifam Capital.
Kelima wanita tersebut tentunya memberikan inspirasi bagi kamu yang juga ingin membuat start up. Menjawab pernyataan tersebut, baru-baru ini ada ajang yang bisa mewujudkan keinginan tersebut.
Event bertajuk Thinkubator sengaja dibuat untuk startup yang ingin mendapatkan bimbingan dan ilmu berharga dari ahlinya.
Melalui workshop yang akan diisi oleh orang-orang kompeten di bidangnya, ajang ini tentunya memperluas network saat conference event. Tak sampai di situ, pada perhelatan ini pula, para peserta bisa merasakan pengalaman Idea Pitching langsung dengan pengusaha dan orang-orang yang mahir di bidangnya melalui Live Pitch.
Pendaftaran online untuk menjadi bagian dari Thinkubator akan dimulai pada tanggal 5 sampai 18 Maret mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan online screening pada 19 Maret dan pengumuman enam finalis akan diinformasikan pada 28 Maret. Menariknya, Thinkubator ini berhadiah total Rp3 miliar.
Kriteria untuk bergabung dalam ajang ini antara lain, WNI usia 18 hingga 35 tahun. Profesional atau pelajar yang tidak terafiliasi dengan kompetensi dan perusahaan sejenis yang beranggotakan minimal dua orang. Selanjutnya, belum memiliki investor dan belum pernah memenangkan kompetensi sejenis.
Adapun start up bisnis yang didaftar harus mengandung minimal salah satu dari empat aspek dari bidang kesehatan, edukasi, lingkungan dan transportasi. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan daftar di sini
(dob/dob) Next Article Pemerintah Dukung Perkembangan Startup Lewat Thinkubator
Orang-orang di balik bisnis start up tersebut di antaranya adalah kaum milenial yang ternyata punya kemampuan yang boleh diadu oleh generasi sebelumnya. Beberapa wanita juga ternyata memiliki andil dan menambah daftar panjang start up sukses. Siapa saja?
Tan Hooi Ling, Grab
Muda, pintar dan berprestasi mungkin ini adalah kata-kata yang tepat buat Tan Hooi Ling selaku cofounding GrabTaxi, yakni perusahaan transportasi online start-up yang sukses di Asia Tenggara. Sebagai penggila gadget, wanita asal Malaysia ini membesarkan Grab bersama temannya Anthony Tan pada tahun 2012.
Kendati demikian, sosok Tan Hooi Ling kurang populer di masyarakat sebagai salah satu pendiri GrabTaxi ketimbang Anthony Tan.Sebab wanita lulusan Harvard Business School tersebut lebih cenderung pada operasional perusahaan dan Anthony fokus pada pemasaran dan hubungan investor.
![]() |
Diajeng Lestari, HijUp
Berusia 32 tahun ini sebelumnya adalah seorang karyawan swasta disalah satu perusahaan ternama di Jakarta. Istri dari pendiri bukalapak, Achmad Zaky ini pun akhirnya memilih bisnis fesyen muslim e-commerce pada tahun 2011.
Saat ini, Hijup sudah demikian kuat dan terkenal di berbagai kalangan. Hijup pun telah menjadi salah satu e-commerce pertama di Indonesia bahkan dunia yang bergerak di bidang fesyen muslim. Bahkan kini, Hijup sudah sukses mengirim beberapa koleksinya ke 50 negara di dunia.
![]() |
Cynthia Tenggara, Berrykitchen
Tak memiliki latar belakang catering atau bisnis makanan, Cynthia sukses dengan berrykitchen. Perempuan kelahiran 11 September 1985 ini merintis startup-nya sendiri yang bergerak di bidang online catering mulai tahun 2012. Karena kemauan yang kuat, kini bisnisnya berkembang pesat dan menarik investor.
Belum lama ini, Berrykitchen mendapatkan investasi US$ 1,25 juta atau berkisar Rp16,6 miliar dari Sovereign's Capital. Dana investasi seri A ini rencananya diperuntukkan Berrykitchen untuk mengembangkan bisnis hingga lima kali lebih besar.
Carline Darjanto dan Ria Sarwono, Cotton Ink
Cotton Ink boleh dibilang adalah satu dari segelintir brand fashion lokal yang sukses di industri mode Tanah Air. Dalam perjalanannya, Ria dan Carline saling bersinergi membawa Cotton Ink sebagai brand lokal yang pantas mendapat tempat di hati para pecinta fashion.
Ria mengatur strategi pemasaran sebagai brand & marketing director. Sementara urusan desain mendesain berada di tangan Carline sebagai creative director. Atas kegigihan dua sahabat ini, berbagai penghargaan yang mereka sabet, di antaranya Most Favorite Brand di Brightspot Market, Most Innovative Brand di Cleo Fashion Awards 2010 serta Best Local Brand 2010 dan 2012 oleh Free Magazine.
Mesty Ariotedjo, WeCare.id
Tidak hanya sebagai selebriti tapi Mesty Ariotedjo juga dikenal sebagai praktisi kesehatan. Bahkan kini membangun WeCare.id, sebuah situs yang membantu banyak orang.
![]() |
Lemonilo adalah start up yang fokus menjual produk kosmetik dan makanan sehat, seperti mie instan alami, daging ayam probiotik, hingga suplemen kesehatan. Didirikan pada tahun 2015, Lemonilo awalnya hadir sebagai startup kesehatan bernama Konsula.
Pada tanggal 20 Agustus 2018, memastikan telah mendapat pendanaan dengan jumlah yang tidak disebutkan dari Alpha JWC Ventures dan Unifam Capital.
Kelima wanita tersebut tentunya memberikan inspirasi bagi kamu yang juga ingin membuat start up. Menjawab pernyataan tersebut, baru-baru ini ada ajang yang bisa mewujudkan keinginan tersebut.
Event bertajuk Thinkubator sengaja dibuat untuk startup yang ingin mendapatkan bimbingan dan ilmu berharga dari ahlinya.
Melalui workshop yang akan diisi oleh orang-orang kompeten di bidangnya, ajang ini tentunya memperluas network saat conference event. Tak sampai di situ, pada perhelatan ini pula, para peserta bisa merasakan pengalaman Idea Pitching langsung dengan pengusaha dan orang-orang yang mahir di bidangnya melalui Live Pitch.
Pendaftaran online untuk menjadi bagian dari Thinkubator akan dimulai pada tanggal 5 sampai 18 Maret mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan online screening pada 19 Maret dan pengumuman enam finalis akan diinformasikan pada 28 Maret. Menariknya, Thinkubator ini berhadiah total Rp3 miliar.
Kriteria untuk bergabung dalam ajang ini antara lain, WNI usia 18 hingga 35 tahun. Profesional atau pelajar yang tidak terafiliasi dengan kompetensi dan perusahaan sejenis yang beranggotakan minimal dua orang. Selanjutnya, belum memiliki investor dan belum pernah memenangkan kompetensi sejenis.
Adapun start up bisnis yang didaftar harus mengandung minimal salah satu dari empat aspek dari bidang kesehatan, edukasi, lingkungan dan transportasi. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan daftar di sini
![]() |
(dob/dob) Next Article Pemerintah Dukung Perkembangan Startup Lewat Thinkubator
Most Popular