Jaga Privasi, Ini Data Peminjam yang Bisa Diakses Fintech

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan, muncul berbagai keluhan dari para peminjam perusahaan teknologi (fintech) lending di media sosial. Salah satu keluhan yang paling sering dibahas adalah kelakuan terhadap debt collector fintech.

Para debt collector ini tidak hanya meneror para peminjam tetapi juga meneror orang-orang yang ada di daftar ponsel peminjam. Debt collector mendapatkan nomor kontak tersebut dengan mengakses data ponsel peminjam. 

Pilihan Redaksi Menhub Sebut Aturan Ojek Online Terbit Akhir Bulan ini Catat! Bunga Fintech Lending Maksimal 0,8% per Hari 90 Hari Nunggak, Fintech Tak Boleh Lagi Tagih Nasabah

Menjawab keresahan pengguna, Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hendrikus Pasagi mengingatkan bahwa "tujuan utama kami adalah memastikan bahwa P2P benar-benar dapat melindungi kepentingan konsumen dan nasional." di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Ia menjelaskan bahwa 3 langkah yang dilakukan OJK adalah memastikan dana konsumen tidak hilang, data pribadi tidak disalah gunakan, pengguna makin sejahtera bukan sengsara. Lalu dalam skala nasional nasional, Ia menekankan bahwa P2P harus dibatasi agar tidak menjadi shadow banking atau investasi ilegal dalam bentuk skema ponzi.

Dari poin kedua, Ia menekankan bahwa pada saat saat ini seluruh penyelenggara P2P hanya diperbolehkan untuk mengakses "kamera, lokasi dan mikrofon (di aplikasi pengguna)."

Saksikan video tentang fintech ilegal di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Lagi, Elon Musk Ditinggalkan Orang Kepercayaannya di Tesla