
Facebook Larang Iklan Pilpres 2019 yang Didanai Asing
Bernhart Farras S, CNBC Indonesia
05 March 2019 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook tidak akan mengizinkan iklan yang didanai asing untuk pemilihan Presiden Indonesia 2019. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kekhawatiran Facebook digunakan untuk memanipulasi perilaku memilih.
Pengumuman di situs web Facebook mengatakan pembatasan di Indonesia mulai berlaku pada Senin pagi (4/3/2019) dan merupakan bagian dari "menjaga integritas pemilu di platform kami".
Facebook dan perusahaan internet lainnya menghadapi peningkatan pengawasan terhadap cara mereka menangani data pribadi pengguna. Jejarin sosial ini juga telah dicerca karena tidak melakukan tindakan yang cukup untuk menghentikan penyalahgunaan platform oleh kelompok yang mencoba mempengaruhi pemilihan.
Para pengkritik mengatakan kepentingan asing khususnya Rusia. Facebook digunakan untuk memanen data pribadi dan menyebarkan iklan berbayar yang mungkin telah mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2016 dan referendum Inggris tentang meninggalkan Uni Eropa (UE).
Indonesia akan mengadakan pemilihan umum presiden pada tanggal 17 April 2019. Kampanye memang sarat adu domba pemimpin petahana Joko Widodo (Jokowi) melawan mantan Jenderal Prabowo Subianto. Jokowi pernah mengalahkan Prabowo dengan perbedaan tipis oleh Widodo pada tahun 2014.
Pembatasan itu berlaku untuk setiap iklan yang berasal dari pengiklan yang berbasis di luar negeri. Facebook juga telah melarang iklan yang didanai asing untuk pemilihan Nigeria pada Februari dan untuk pemilihan Ukraina akhir bulan ini.
Untuk pemilihan Parlemen Eropa dan India yang akan datang, dikatakan pengiklan harus memiliki wewenang untuk membeli iklan politik dan alat baru akan memberikan informasi tentang anggaran iklan.
Termasuk jumlah orang yang dijangkau dan demografi tentang siapa yang melihat iklan, termasuk umur, jenis kelamin, dan lokasi.
(dru) Next Article Meta: Ratusan Akun Facebook Tentara Ukraina Diretas
Pengumuman di situs web Facebook mengatakan pembatasan di Indonesia mulai berlaku pada Senin pagi (4/3/2019) dan merupakan bagian dari "menjaga integritas pemilu di platform kami".
Facebook dan perusahaan internet lainnya menghadapi peningkatan pengawasan terhadap cara mereka menangani data pribadi pengguna. Jejarin sosial ini juga telah dicerca karena tidak melakukan tindakan yang cukup untuk menghentikan penyalahgunaan platform oleh kelompok yang mencoba mempengaruhi pemilihan.
![]() |
Indonesia akan mengadakan pemilihan umum presiden pada tanggal 17 April 2019. Kampanye memang sarat adu domba pemimpin petahana Joko Widodo (Jokowi) melawan mantan Jenderal Prabowo Subianto. Jokowi pernah mengalahkan Prabowo dengan perbedaan tipis oleh Widodo pada tahun 2014.
Pembatasan itu berlaku untuk setiap iklan yang berasal dari pengiklan yang berbasis di luar negeri. Facebook juga telah melarang iklan yang didanai asing untuk pemilihan Nigeria pada Februari dan untuk pemilihan Ukraina akhir bulan ini.
Untuk pemilihan Parlemen Eropa dan India yang akan datang, dikatakan pengiklan harus memiliki wewenang untuk membeli iklan politik dan alat baru akan memberikan informasi tentang anggaran iklan.
Termasuk jumlah orang yang dijangkau dan demografi tentang siapa yang melihat iklan, termasuk umur, jenis kelamin, dan lokasi.
![]() |
(dru) Next Article Meta: Ratusan Akun Facebook Tentara Ukraina Diretas
Most Popular