
Dua Sosok di Balik Decacorn Pertama Asia Tenggara
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
01 March 2019 17:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab menjadi startup dengan valuasi di atas US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun hanya dalam kurun waktu kurang dari 6 tahun. Grab menjadi startup decacorn pertama di Asia Tenggara, mengalahkan berbagai raksasa lain.
Ada dua sosok yang menjadi nahkoda awal dari berdirinya Grab, Anthony Tan dan Hooi Ling Tan. Meski bermarga sama, namun keduanya bukanlah kakak adik ataupun suami dan istri.
Mereka adalah teman sekampus ketika menimba ilmu di Harvard Business School. Di sekolah inilah mereka telah memiliki gagasan membuat taksi lebih aman di Asia Tenggara, seperti dikutip dari Forbes.
Sejarah keluarga Anthony rupanya tak jauh dari transportasi umum. Kakek buyutnyayang bernama Tan Yuet Foh adalah seorang supir taksi. Anthony mengatakan dia terinspirasi oleh kakeknya yang merupakan putra dari supir taksi di Kuala Lumpur yang kemudian membangun kerajaan bisnis penjualan dan perakitan mobil berskala multinasional.
Anthony lulus dengan gelar Bachelor of Arts with Honors di bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik dari University of Chicago dan memiliki gelar Master of Business Administration (MBA) with Honours dari Harvard Business School.
Ketika Anthony lulus dari Harvard Business School pada tahun 2011, dia diharapkan untuk bergabung kembali dengan dua kakak laki-lakinya di perusahaan keluarga, Tan Chong Motors.
Sebaliknya, Anthony pada saat itu memutuskan untuk mengambil jalannya sendiri dengan mengembangkan aplikasi taksi online, yang kini dikenal Grab. Bersama Anthony, Hooi Ling ikut membesarkan Grab. Namun, Hooi Ling kalah populer dari Anthony karena lebih fokus pada operasional perusahaan.
"Kami memiliki kekuatan untuk saling melengkapi, kami seperti yin dan yang. Anthony Tan adalah orang yang fokus pada pemasaran dan hubungan investor. Saya lebih ke operasional perusahaan. Saya selalu memastikan pekerja kami memproses pekerjaan dengan benar," ujar Hooi Ling,
Ketika meluncurkan MyTeksi, cikal bakal GrabTaxi, Hooi Ling masih bekerja di McKinsey di Amerika Serikat. Dia kemudian mundur dan kembali ke Malaysia karena melihat peluang besar di startup.
Seiring berjalannya waktu, Grab mendapatkan suntikan modal dari berbagai investor. Dengan tambahan modal, Anthony dan Hooi Ling telah membuat Grab memiliki layanan yang lebih luas, mulai dari ojek, mobil pribadi, pengiriman dan R&D perangkat lunak.
Saat ini Grab tekah berhasil ekspansi ke 8 negara, termasuk Indonesia. Totalnya ada 336 kota yang dilayani oleh Grab.
Saksikan video wawancara dengan Anthony Tan
[Gambas:Video CNBC]
(dob/roy) Next Article Dari Kecoa sampai Decacorn, Ini Istilah Dunia Startup
Ada dua sosok yang menjadi nahkoda awal dari berdirinya Grab, Anthony Tan dan Hooi Ling Tan. Meski bermarga sama, namun keduanya bukanlah kakak adik ataupun suami dan istri.
Mereka adalah teman sekampus ketika menimba ilmu di Harvard Business School. Di sekolah inilah mereka telah memiliki gagasan membuat taksi lebih aman di Asia Tenggara, seperti dikutip dari Forbes.
Sejarah keluarga Anthony rupanya tak jauh dari transportasi umum. Kakek buyutnyayang bernama Tan Yuet Foh adalah seorang supir taksi. Anthony mengatakan dia terinspirasi oleh kakeknya yang merupakan putra dari supir taksi di Kuala Lumpur yang kemudian membangun kerajaan bisnis penjualan dan perakitan mobil berskala multinasional.
Anthony lulus dengan gelar Bachelor of Arts with Honors di bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik dari University of Chicago dan memiliki gelar Master of Business Administration (MBA) with Honours dari Harvard Business School.
Ketika Anthony lulus dari Harvard Business School pada tahun 2011, dia diharapkan untuk bergabung kembali dengan dua kakak laki-lakinya di perusahaan keluarga, Tan Chong Motors.
Sebaliknya, Anthony pada saat itu memutuskan untuk mengambil jalannya sendiri dengan mengembangkan aplikasi taksi online, yang kini dikenal Grab. Bersama Anthony, Hooi Ling ikut membesarkan Grab. Namun, Hooi Ling kalah populer dari Anthony karena lebih fokus pada operasional perusahaan.
"Kami memiliki kekuatan untuk saling melengkapi, kami seperti yin dan yang. Anthony Tan adalah orang yang fokus pada pemasaran dan hubungan investor. Saya lebih ke operasional perusahaan. Saya selalu memastikan pekerja kami memproses pekerjaan dengan benar," ujar Hooi Ling,
Ketika meluncurkan MyTeksi, cikal bakal GrabTaxi, Hooi Ling masih bekerja di McKinsey di Amerika Serikat. Dia kemudian mundur dan kembali ke Malaysia karena melihat peluang besar di startup.
Seiring berjalannya waktu, Grab mendapatkan suntikan modal dari berbagai investor. Dengan tambahan modal, Anthony dan Hooi Ling telah membuat Grab memiliki layanan yang lebih luas, mulai dari ojek, mobil pribadi, pengiriman dan R&D perangkat lunak.
Saat ini Grab tekah berhasil ekspansi ke 8 negara, termasuk Indonesia. Totalnya ada 336 kota yang dilayani oleh Grab.
Saksikan video wawancara dengan Anthony Tan
[Gambas:Video CNBC]
(dob/roy) Next Article Dari Kecoa sampai Decacorn, Ini Istilah Dunia Startup
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular