
JK: Ekspektasi Bisnis Sekarang Bukan Keuntungan tapi Valuasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tren bisnis perusahaan saat ini telah berubah dibandingkan masa ketika ia masih aktif berbisnis.
Dalam diskusinya dengan Chairman CT Corp Chairul Tanjung dalam Seminar CNBC Indonesia Economic Outlook 2019 di Westin Hotel Jakarta, Kamis (28/2/2019), JK mengatakan perusahaan rintisan atau startup digital yang sedang naik daun saat ini tidak banyak. Masih banyak penjual konvensional, seperti gado-gado dan beras.
![]() |
"Saya sudah berhenti bisnis 20 tahun lalu setelah 35 tahun berbisnis. Sekarang saya sudah tidak mengerti lagi perilaku anak sekarang," kata JK.
"Rugi perusahaan, (tapi) nilainya naik. Kalau dulu, rugi ya rugi," tambahnya.
JK mengatakan sekarang ini masyarakat sudah berubah dalam memandang sebuah perusahaan, ekspektasi masyarakat bukan untung tetapi value atau nilai.
"Tetapi tanpa investasi fisik, ekonomi riil ini akan mati. Kalau enggak ada beli makanan, Go-Jek gimana jalan?" ujar JK.
"Kalau semua automation, digemparkan point zero tinggi-tinggi, siapa konsumennya? Kalau ada pedagang, mesti ada konsumennya, robot bukan konsumer dia hanya butuh reparasi, siang malam," tegasnya.
"Apapun, sektor riil jadi dasar semua ekonomi."
(roy/prm) Next Article JK Bingung Ada Bisnis Startup Digital Rugi, Tapi Valuasi Naik
