Startup
Dukung Unicorn, Sri Mulyani Lakukan Ini ke Startup
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
18 February 2019 16:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pemerintah mendukung pertumbuhan dan kemajuan startup unicorn Indonesia. Oleh karena itu, Sri Mulyani mengaku pihaknya dan jajaran kementerian-lembaga terkait, akan menggunakan instrumen fiskal dan kebijakan yang ada untuk mendukung startup Indonesia.
Unicorn merupakan startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Meski bervaluasi besar, startup unicorn masih rugi. Startup unicorn adalah Go-Jek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia.
Menurut Sri Mulyani, mendukung pertumbuhan dan kemajuan "unicorn" harus dimulai dari hulu-nya, yakni dengan menyiapkan kemampuan SDM. Mantan direktur pelaksana bank dunia tersebut menjelaskan, pentingnya memperhatikan bidang pendidikan seperti, kurikulum pengajaran dan mendorong agar anak Indonesia menempuh perguruan tinggi.
"Menkeu-kan pembantu presiden, jadi kalau dari presiden ingin mendukung unicorn, itu sifatnya hulu, yaitu menyiapkan sisi kualitas SDM. Kalau beliau mengaharapkan jumlah unicorn jadi lebih banyak, kita bisa melahirkan seperti mulai dari Tokopedia, Bukalapak, maupun Gojek, dan Traveloka, itukan orang-orang indonesia, anak-anak yang memiliki pendidikan tinggi. Jadi, kalau kita makin meningkatkan kapasitas SDM kita dengan suatu kurikulum yang mampu membuat mereka menjadi pionir inovatif, maka investasi di bidang SDM akan menjadi prioritas," jelas Sri Mulyani, Senin (18/2/2019).
Oleh karena itu, pemerintah menawarkan berbagai program beasiswa seperti LPDP, kemudian pendidikan vokasi bagi siswa SMK, serta mendukung program penelitian dan pengembangan (Research dan Development/ R&D).
Tak hanya itu, Sri Mulyani menekankan "unicorn" erat kaitannya dengan sambungan internet, dengan demikian, pembangunan infrastruktur untuk kepentingan konektivitas digital sangat penting. Belum lama ini, Sri Mulyani bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, meresmikan Palapa Ring di Sangihe, Sulawesi Utara.
"Kalau Anda lihat di Jawa terutama di Jakarta itu konektivitas sudah luar biasa, sama kualitasnya. Oleh karena itu, kemarin disampaikan Pak Presiden, agar ini bisa merata, infrastruktur untuk konektivitas ekonomi digital, itu harus dilakukan. Makanya kemarin waktu saya di Indonesia bagian Tengah, Sangihe, saya bersama Menkominfo Pak Rudiantara me-lauch satelit untuk mengkover Indonesia bagian Tengah. Untuk Indonesia Timur sedang dalam proses sehingga bisa terkoneksi keseluruhan."
Terakhir yang tak kalah penting, yang pemerintah lakukan dalam mendukung pertumbuhan dan kemajuan "unicorn" Indonesia ialah melalui kebijakan perpajakan. Hal ini karena "unicorn" merupakan perusahaan start up atau rintisan, sehingga bantuan dan dukungan pemerintah sangan penting.
"Dan yang terkahir kita juga akan melihat tentang perpajakan. Dalam hal ini kita bersama-sama dengan industri, pelaku unicorn-nya sendiri, melihat sebetulnya kebutuhan mereka seperti apa. Apakah dari sisi fasilitasnya dan bagaimana bentuk support yang dibutuhkan."
"Karena kalau kita bicara tentang new staff banyak sekali dan itu semua negara, bisa ribuan orang setiap hari. Kita berharap semua orang yang punya ide dan mampu membangun, tapi tidak semuanya bisa suvive. Ada yg disebut dengan the death valley itu, mereka tidak survive. Pada saat mereka bisa masuk komersialisasi, di sini lah dibutuhkan pendukung," tandasnya.
(roy/roy) Next Article Raih Dana Segar USD 1,2 M, Gojek Fokus Kembangkan Teknologi
Unicorn merupakan startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Meski bervaluasi besar, startup unicorn masih rugi. Startup unicorn adalah Go-Jek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia.
Menurut Sri Mulyani, mendukung pertumbuhan dan kemajuan "unicorn" harus dimulai dari hulu-nya, yakni dengan menyiapkan kemampuan SDM. Mantan direktur pelaksana bank dunia tersebut menjelaskan, pentingnya memperhatikan bidang pendidikan seperti, kurikulum pengajaran dan mendorong agar anak Indonesia menempuh perguruan tinggi.
![]() |
Oleh karena itu, pemerintah menawarkan berbagai program beasiswa seperti LPDP, kemudian pendidikan vokasi bagi siswa SMK, serta mendukung program penelitian dan pengembangan (Research dan Development/ R&D).
Tak hanya itu, Sri Mulyani menekankan "unicorn" erat kaitannya dengan sambungan internet, dengan demikian, pembangunan infrastruktur untuk kepentingan konektivitas digital sangat penting. Belum lama ini, Sri Mulyani bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, meresmikan Palapa Ring di Sangihe, Sulawesi Utara.
"Kalau Anda lihat di Jawa terutama di Jakarta itu konektivitas sudah luar biasa, sama kualitasnya. Oleh karena itu, kemarin disampaikan Pak Presiden, agar ini bisa merata, infrastruktur untuk konektivitas ekonomi digital, itu harus dilakukan. Makanya kemarin waktu saya di Indonesia bagian Tengah, Sangihe, saya bersama Menkominfo Pak Rudiantara me-lauch satelit untuk mengkover Indonesia bagian Tengah. Untuk Indonesia Timur sedang dalam proses sehingga bisa terkoneksi keseluruhan."
Terakhir yang tak kalah penting, yang pemerintah lakukan dalam mendukung pertumbuhan dan kemajuan "unicorn" Indonesia ialah melalui kebijakan perpajakan. Hal ini karena "unicorn" merupakan perusahaan start up atau rintisan, sehingga bantuan dan dukungan pemerintah sangan penting.
"Dan yang terkahir kita juga akan melihat tentang perpajakan. Dalam hal ini kita bersama-sama dengan industri, pelaku unicorn-nya sendiri, melihat sebetulnya kebutuhan mereka seperti apa. Apakah dari sisi fasilitasnya dan bagaimana bentuk support yang dibutuhkan."
"Karena kalau kita bicara tentang new staff banyak sekali dan itu semua negara, bisa ribuan orang setiap hari. Kita berharap semua orang yang punya ide dan mampu membangun, tapi tidak semuanya bisa suvive. Ada yg disebut dengan the death valley itu, mereka tidak survive. Pada saat mereka bisa masuk komersialisasi, di sini lah dibutuhkan pendukung," tandasnya.
Saksikan video tentang pemuda di belakang startup unicorn Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Raih Dana Segar USD 1,2 M, Gojek Fokus Kembangkan Teknologi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular