Good News 2018
Investor Berjamaah Suntik Startup, Dari Tokped hingga Gojek
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
30 December 2018 16:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2018 menjadi tahun cuan bagi sejumlah perusahaan startup Indonesia. Sebut saja Tokopedia dan Go-Jek.
Pada November 2018, Softbank Vision Fund memimpin pendanaan untuk Tokopedia sebesar US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 15,95 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 14.500). Demikian publikasi yang disampaikan Tokopedia, Selasa (12/11/2018),
Menurut publikasi itu, pendanaan ini dipimpin oleh SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group dengan partisipasi Softbank Ventures Korea, serta investor-investor Tokopedia sebelumnya.
Dengan masuknya dana segar itu, Tokopedia menjadi salah satu startup e-commerce yang paling dilirik investor asing. Selama sembilan bulan beroperasi, Tokopedia sudah berhasil mengumpulkan dana investor sebesar US$ 3,4 miliar setara Rp49,3 triliun.
Mengutip Techcruch, setelah suntikan dana tersebut valuasi Tokopedia naik menjadi US$7 miliar (Rp 101,5 triliun). Sebelum putaran dana terakhir, valuasi Tokopedia sudah mencapai US$6 miliar. Tokopedia sudah 10 kali melakukan penggalangan dana.
Gojek juga kembali mendapat dana segar dari investor. Dana berasal dari Alphabet, induk usaha Google, Temasek dari Singapura, dan platform online asal China Meituan-Dianping.
Investor eksisting Go-Jek seperti perusahaan ekuitas swasta global KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC juga ikut suntikan dana. Dari penggalangan dana ini Go-Jek akan mendapatkan dana sebesar US$1,2 miliar atau setara dengan Rp 16,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 13.500).
[Gambas:Video CNBC]
Optimistis
Harus diakui, beberapa tahun terakhir, perkembangan bisnis startup makin menjamur. Bahkan, Indonesia sudah memiliki empat startup berstatus unicorn. Unicorn merupakan julukan untuk startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar (Rp 15,2 triliun).
Keempat startup tersebut adalah Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan BukaLapak. Tahun depan, diperkirakan akan ada satu atau dua perusahaan rintisan yang bakal menyusul empat startup sebelumnya yang telah menyandang status unicorn tersebut.
"Tahun 2019 itu ada satu lagi. Jadi, ada lima unicorn karena sudah ada empat yang kita miliki saat ini. Nambah satu lagilah target kita, yakin juga bisa nambah dua unicorn lagi," kata Menkominfo Rudiantara, Oktober lalu.
Menurut dia, ada beberapa perusahaan potensial dalam negeri lainnya yang bisa menjadi unicorn. Meskipun tidak secara spesifik, Rudiantara menyebut ada dua sektor yang potensial. "Apakah itu dari teknologi pendidikan atau kesehatan. Nanti akan kita lihat. Saya tidak ingin sebut nama."
Presiden Joko Widodo memang pernah mengungkapkan terhadap sejumlah startup asal Indonesia yang bertumbuh besar dan sekarang berstatus unicorn. Hal ini diungkapkan melalui akun Instagram resminya, Sabtu (27/10/2018).
Dalam keterangan foto yang diunggah, Jokowi mengutip sebuah laporan bertajuk "Southeast Asian Tech Report". Dalam laporan tersebut, terdapat delapan startup di Asia Tenggara yang menjadi unicorn.
"Perusahaan baru yang memiliki valuasi di atas satu miliar dolar AS. Empat dari Singapura dan empat dari Indonesia. Luar biasa," tulisnya.
(miq/miq) Next Article Unicorn Indonesia Makin Seksi
Pada November 2018, Softbank Vision Fund memimpin pendanaan untuk Tokopedia sebesar US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 15,95 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 14.500). Demikian publikasi yang disampaikan Tokopedia, Selasa (12/11/2018),
Menurut publikasi itu, pendanaan ini dipimpin oleh SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group dengan partisipasi Softbank Ventures Korea, serta investor-investor Tokopedia sebelumnya.
Mengutip Techcruch, setelah suntikan dana tersebut valuasi Tokopedia naik menjadi US$7 miliar (Rp 101,5 triliun). Sebelum putaran dana terakhir, valuasi Tokopedia sudah mencapai US$6 miliar. Tokopedia sudah 10 kali melakukan penggalangan dana.
![]() |
Gojek juga kembali mendapat dana segar dari investor. Dana berasal dari Alphabet, induk usaha Google, Temasek dari Singapura, dan platform online asal China Meituan-Dianping.
Investor eksisting Go-Jek seperti perusahaan ekuitas swasta global KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC juga ikut suntikan dana. Dari penggalangan dana ini Go-Jek akan mendapatkan dana sebesar US$1,2 miliar atau setara dengan Rp 16,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 13.500).
[Gambas:Video CNBC]
Optimistis
Harus diakui, beberapa tahun terakhir, perkembangan bisnis startup makin menjamur. Bahkan, Indonesia sudah memiliki empat startup berstatus unicorn. Unicorn merupakan julukan untuk startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar (Rp 15,2 triliun).
Keempat startup tersebut adalah Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan BukaLapak. Tahun depan, diperkirakan akan ada satu atau dua perusahaan rintisan yang bakal menyusul empat startup sebelumnya yang telah menyandang status unicorn tersebut.
"Tahun 2019 itu ada satu lagi. Jadi, ada lima unicorn karena sudah ada empat yang kita miliki saat ini. Nambah satu lagilah target kita, yakin juga bisa nambah dua unicorn lagi," kata Menkominfo Rudiantara, Oktober lalu.
![]() |
Menurut dia, ada beberapa perusahaan potensial dalam negeri lainnya yang bisa menjadi unicorn. Meskipun tidak secara spesifik, Rudiantara menyebut ada dua sektor yang potensial. "Apakah itu dari teknologi pendidikan atau kesehatan. Nanti akan kita lihat. Saya tidak ingin sebut nama."
Presiden Joko Widodo memang pernah mengungkapkan terhadap sejumlah startup asal Indonesia yang bertumbuh besar dan sekarang berstatus unicorn. Hal ini diungkapkan melalui akun Instagram resminya, Sabtu (27/10/2018).
Dalam keterangan foto yang diunggah, Jokowi mengutip sebuah laporan bertajuk "Southeast Asian Tech Report". Dalam laporan tersebut, terdapat delapan startup di Asia Tenggara yang menjadi unicorn.
"Perusahaan baru yang memiliki valuasi di atas satu miliar dolar AS. Empat dari Singapura dan empat dari Indonesia. Luar biasa," tulisnya.
![]() |
(miq/miq) Next Article Unicorn Indonesia Makin Seksi
Most Popular