Cryptocurrency

Bursa Diretas Tetapi Harga Bitcoin Malah Naik, Ini Alasannya

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 June 2018 10:11
Respons cepat dari bursa penukaran yang diretas memberi ketenangan investor
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus peretasan bursa penukaran Bitcoin Cs tidak terlalu mempengaruhi persepsi investor untuk masuk ke Bitcoin. Buktinya, harga Bitcoin kini sudah berbalik arah ke zona hijau.

Menurut Coinbase, pada Kamis (21/6/2018) pukul 9.42 WIB, Bitcoin diperdagangkan dikisaran US$6.774,79/BTC atau setara Rp 94,17 juta (asumsi US$1 = Rp 13.900). Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin sudah menguat 2,51%. Ada 5.963 Bitcoin yang diperdagangkan melalui bursa ini.

Menurut Charlie Lee, pendiri Litecoin, mata uang digital terdesentralisasi yang didasarkan pada teknologi blockchain, hal itu memang diharapkan. "Setiap kali ada peretasan bursa pertukaran, orang menjadi takut dan harga turun," kata Lee seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (20/6/2018). "Itu terjadi sepanjang waktu."

"Setiap kali ada berita buruk seperti peretasan bursa pertukaran, harga turun hingga 5%," katanya. "5% sangat banyak di dunia pasar saham, tapi tidak seperti di uang digital."

Bitcoin, koin digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, turun dari US$6.718,35 menjadi US$ 6.561,79 pada Rabu setelah adanya berita bursa penukaran Korea Selatan Bithumb diretas dan US$30 juta koin dicuri.

Pada Rabu malam, Bitcoin telah rebound ke level US$6.700, Brian Kelly, pendiri dan CEO BKCM LLC menyebut hal ini sebagai "uptrend mini."

Kedua trader Bitcoin Cs ini menjelaskan alasan rebound harga Bitcoin.

1. Bithumb bertindak cepat

Kelly mengatakan segera setelah informasi itu diberitakan, bursa tersebut mengambil tindakan. "Mereka menghentikan penarikan dan mereka memasukkan semuanya ke dalam cold storage," katanya.

2. Bithumb membayar kembali kerugian investor

Bithumb menggunakan uangnya sendiri untuk membayar kembali para investor. "Mereka segera berkata, 'kami memiliki dana internal. Kami akan membayarnya. Tidak ada yang kehilangan uang," kata Kelly.

3. Fundamental

Lee mengatakan ketika bursa pertukaran diretas, kejadian itu tidak mempengaruhi fundamental koin yang mendasarinya. Dia menyamakannya aksi tersebut dengan perampokan bank. Jika bank rusak dan emas dicuri, kata Lee, itu tidak mempengaruhi harga emas.

"Begitu juga dengan Bitcoin," katanya. "Jika bursa pertukaran tidak melindungi koin mereka dengan cukup baik dan itu diretas, tidak benar-benar mengubah fundamental koin yang mereka miliki."

Selain itu, laporan yang dirilis pada hari Rabu, oleh firma hukum Washington, menyatakan bahwa mata uang digital, Tether memiliki cadangan dolar AS yang cukup untuk mendukung koin digitalnya.

Laporan itu muncul di tengah kekhawatiran investor bahwa perusahaan tersebut mungkin tidak benar-benar memiliki cadangan koinnya.



(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular