Teknologi Ini Siap Merubah Cara Anda Bekerja

Virtual reality (VR) jadi salah satu teknologi yang bisa mewujudkan ini. Menurut Wakil Presiden Forrester sebuah lembaga riset J.P. Gownder mengatakan salah satu bidang pekerjaan yang paling cepat mengadopsi VR training adalah sektor yang memilliki resiko kerja tinggi.

Baru-baru ini startup bermana Strivr mendasain pengalaman VR yang memungkinkan pekerja konstruksi memahami risiko kerja yang mereka hadapi ketika mengerjakan sebuah proyek. Perawat medis juga bisa menggunakan VR untuk mempelajari lebih lanjut tentang perangkat medis yang mereka gunakan untuk merawat pasien.



Pada masa mendatang bekerja di rumah bakal jadi pilihan para pekerja. Pasalnya, mereka akan bisa berinteraksi dengan teman kerja di tempat yang jauh tanpa halangan. Teknologi VR dan augmented reality (AR) akan membantu mewujudkannya.

Startup bernama Mimesys sedam membangun platform pertemuan hologram. Platform ini akan memungkinkan karyawan berdiskusi dan berinteraksi secara virtual dengan menggunakan hologram, gambar dan data secara real time, tak perduli di mana mereka tinggal.



Bersiapkan menghadapi kenyataan bila di masa depan Anda akan dipimpin oleh sebuah program bernama artificial intellegence atau kecerdasan buatan (AI). Biro iklan McCann Worldgroup dari Jepang telah menggunakan robot AI yang disebut AI-CD β sebagai salah satu direktur kreatif.

Tim McCann melihat serangkaian iklan TV untuk memahami apa yang membuat iklan yang baik, dan kemudian mengembangkan algoritma berdasarkan apa yang mereka temukan. Algoritma itu membantu AI-CD β muncul dengan iklan baru. Pada tahun 2017, cara ini memberikan arahan kreatif untuk video musik untuk grup Idol Jepang "Magical Punchline."



Pada Masa depan, jika robot tidak menjadi bos, maka robot menjadi rekan kerja Anda. Beberapa perusahaan percaya robot memiliki tempat yang tepat di sisi manusia sebagai staff karyawan.

Ketika perusahaan ritel grosiran Boxed melakukan proses otomatisasi di kantor pusatnya tahun lalu, mereka menjadikan robot sebagai salah satu karyawan dan manusia dilatih untuk melakukan tugas lain.



Beberapa perusahaan sedang berusaha untuk menggurangi penggunaan kartu ID dengan menggantinya menjadi chip. Tahun lalu pengumuman perusahaan ritel Wisconsin menarik perhatian publik, yang menawarkan pada karyawan pemasangan microchip di bawah kulit sebagai pengganti ID kerja.

Chip yang ukurannya lebih besar sedikit dari sebutir beras ini, memungkinkan para pekerja membuka pintu, mengakses komputer kantor dan melakukan transaksi di kantin kantor tanpa ID kerja, password atau kartu debit.