Ini 3 Jenis Pertanyaan saat Wawancara Kerja di Google

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 May 2018 17:02
Dilansir dari CNBC International, menurut buku tersebut, ada tiga jenis pertanyaan wawancara yang harus disiapkan untuk dijawab untuk dapat diterima di Google.
Foto: REUTERS/Baz Ratner
Jakarta, CNBC Indonesia - Baik atau buruk suatu perusahaan tergantung karyawannya, itulah alasan mengapa Google memberi penekanan besar pada proses wawancara untuk merekrut karyawannya.

"Wawancara adalah di mana Anda benar-benar belajar tentang seseorang, hal itu jauh lebih penting daripada resume," tulis mantan CEO Google Eric Schmidt dan penasihat Alphabet Inc. Jonathan Rosenberg dalam buku mereka 'How Google Works'.

Untuk menentukan calon pegawainya, raksasa teknologi itu menggunakan pertanyaan yang dibuat dengan hati-hati, yang dirancang untuk memperoleh jawaban yang bijaksana. Dilansir dari CNBC International, menurut buku tersebut, ada tiga jenis pertanyaan wawancara yang harus disiapkan untuk dijawab untuk dapat diterima di Google.

1. Pertanyaan Tantangan
Wawancara tidak seharusnya menjadi situasi yang terlalu menegangkan, tetapi Google memang mengajukan pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendorong seseorang.

Seorang manajer HRD mungkin bertanya, "Apa poin terendah dalam proyek ini?" atau "Mengapa ini berhasil?"

Jenis pertanyaan ini rumit dan memiliki berbagai jawaban sehingga Google dapat memahami proses pemikiran pelamar. Pewawancara bahkan dapat mendorong kembali beberapa tanggapan yang diberikan sebagai jawaban untuk melihat bagaimana pelamar mengintai dan mempertahankan posisinya.

Tujuan utama pewawancara adalah menemukan batas kemampuan seseorang.

2. Pertanyaan Wawasan
Google tidak ingin pelamar memuntahkan pengalaman yang tercantum di resume mereka. Untuk menghindarinya, perusahaan mengajukan pertanyaan yang menarik wawasan mengenai apa yang telah seseorang peroleh dari posisi sebelumnya.

Salah satu cara mereka membingkai pertanyaan-pertanyaan ini mungkin adalah dengan menanyakan, "Apa yang mengejutkan Anda tentang ...?"

Pembingkaian ini dimaksudkan untuk menangkap kelemahan pelamar, sehingga tidak memberikan jawaban yang telah dilatih, dan memaksa pelamar untuk berpikir dari perspektif yang unik, tulis para penulis.

Beberapa pertanyaan favorit Google lainnya diantaranya adalah, "Bagaimana Anda membayar untuk kuliah?" dan "Jika saya melihat bagian riwayat web dari browser Anda, apa yang akan saya pelajari tentang Anda yang tidak ada dalam daftar riwayat hidup Anda?"

"Kedua hal ini dapat menghasilkan pemahaman yang jauh lebih baik tentang kandidat," jelas para penulis. Mereka juga sengaja spesifik, yang memungkinkan pewawancara untuk mengukur seberapa baik pelamar dalam mendengarkan dan menafsirkan pertanyaan.

3. Skenario
Besar kemungkinan pelamar ditanyai pertanyaan-pertanyaan skenario ketika diwawancarai untuk posisi senior untuk mengungkapkan bagaimana seseorang akan "menggunakan dan mempercayai staf mereka sendiri," para penulis menjelaskan.

Satu pertanyaan yang mungkin diberikan adalah, "Ketika Anda berada dalam krisis, atau perlu membuat keputusan penting, bagaimana Anda melakukannya?"

Jawaban yang diberikan akan mengungkapkan apakah pelamar adalah seseorang yang 'melakukan segala sesuatunya sendiri jika ingin hal itu dilakukan dengan benar, atau apakah pelamar dapat mendelegasikan dan bergantung pada orang lain.

Intinya, pastikan untuk menghindari tanggapan umum, tidak peduli apa pun jenis pertanyaan yang dijadikan jawaban.

"Jawaban umum untuk pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan seseorang yang tidak memiliki wawasan tentang masalah," kata Schmidt dan Rosenberg. "Anda harus memiliki jawaban yang menarik atau setidaknya spesifik." 
(hps) Next Article Google Belum Berhasil Menciptakan Karyawan yang Heterogen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular