Perkembangan Teknologi

Manfaat dan Dampak Penggunaan Blockchain di Perbankan

Roy Franedya, CNBC Indonesia
16 April 2018 19:22
Blockchain bisa mengurangi biaya dan waktu secara signifikan pada transaksi perbankan tetapi bisa menurunkan pendapatan non jasa bank.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi Blockchain berpotensi mengurangi biaya dan waktu secara signifikan pada transaksi perbankan lintas batas negara, meningkatkan efisiensi bank tetapi memberi tekanan pada pendapatan non jasa atau fee based income.

Dalam laporan Moody Investors Service yang dipublikasikan hari ini (16/4/2018), teknologi Blockchain membuat transaksi lintas batas lebih cepat dan lebih murah. Ini bisa menjadi kredit positif bagi bank karena meningkatkan efisiensi dan jadi kredit negatif karena menekan fee based income.

Laporan Moody's ini berfokus pada dua bidang khusus. Yakni, efisiensi dan potensi pendapatan bank.

"Blockchain memiliki potensi secara substansial mengubah cara berbagai macam layanan keuangan dijalankan. Bank bisa memanfaatkan secara signifikan pengembangan dan implementasi teknologi blockchain dalam hal peningkatan efisiensi, penghematan biaya dan pengurangan risiko," ujar Colin Ellis, Managing Director Moody's Investors Service.

"Tetapi adopsi teknologi ini juga akan membatasi biaya pemrosesan, komisi dan keuntungan dari transaksi valuta asing, yang akan menekan pendapatan," tambah Colin Ellis.

Perbankan Swiss yang paling terasa dampak negatif implementasi teknologi Blockchain ini. 50% pendapatannya berasal dari fee based income. Kemudian diikuti perbankan dari Italia, Kanada dan Israel dimana 35% pendapatan berasal dari fee based income.

Sementara itu, perbankan di Asia Pasifik serta beberapa negara pinggiran Eropa yang lebih kecil, relatif lebih sedikit pengaruhnya. Pasalnya, perbankan dari wilayah ini tidak terlalu menggantungkan pendapatannya dari fee based income.

Disrupsi teknologi pendukung mata uang digital (cryptocurrency) seperti Bitcoin ini, paling banyak dirasakan pada bank perbankan yang berada di Britania Raya, Belgia dan Swiss karena banyak melakukan transaksi lintas batas.
(roy/roy) Next Article China Imbau Bank Pakai Blockchain Teknologi Bitcoin, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular