Cryptocurrency

Volatilitas Harga Tinggi, Parlemen Inggris Selidiki Bitcoin

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 February 2018 12:13
Pada hari Selasa Anggota parlemen Inggris lakukan penyelidikan terhadap mata uang digital, termasuk mendalami catatan keuangan teknologi tersebut.
Foto: REUTERS/Bobby Yip
  • Pada hari Selasa Anggota parlemen Inggris lakukan penyelidikan terhadap mata uang digital, termasuk mendalami catatan keuangan teknologi tersebut.
  • Penyelidikan tersebut berfokus pada keuntungan dan risiko yang di alami konsumen, pesbisnis, dan pemerintah akibat semakin populernya kriptocurrency.
  • Penyelidikan menentukan apakah pemerintah mampu menyeimbangkan perlindungan terhadap konsumen dan bisnis tanpa menekan perkembangan inovasi.
Jakarta, CNBC Indonesia – Anggota parlemen lintas partai di Inggris yang tergabung dalam Treasury Select Committee pada Selasa lalu (19/2/2018) mengaku melakukan penyelidikan terhadap Bitcoin Cs, termasuk mendalami catatan keuangan teknologi tersebut.

Anggota komite menyatakan penyelidikan tersebut berfokus pada keuntungan dan risiko yang di alami konsumen, pebisnis, dan pemerintah akibat semakin populernya Bitcoin Cs.

Kehebohan invetor global untuk berinvestasi di Bitcoin Cs tahun lalu telah menyebabkan volatilitas ektrim pada harga Bitcoin, membuat beberapa investor kaya mendadak, namun tidak sedikit yang justru mengalami kerugian.

Bitcoin, mata uang digital terpopuler, telah kehilangan lebih dari setengah nilainya di awal tahun ini setelah sempat naik sampai 1.300% pada Desember tahun lalu.

“Orang-orang hanya peduli pada mata uang digital tapi tidak terlalu peduli pada fakta bahwa mata uang digital tidak punya aturan yang jelas di Inggris dan juga tidak adanya jaminan perlindungan bagi investornya,” ujar Nicky Morgan, pimpinan The Treasury Committee seperti dikutip dari CNBC, Rabu (21/2/2018).

Komite politisi Inggris ini akan mengumpulkan bukti tertulis dan verbal dari sejumlah pakar mata uang digital, dan kemudian melaporankan hasilnya, yang berisi saran tentang apa yang harus dilakukan, kepada pemerintah.

Penyelidikan akan menentukan apakah pemerintah mampu menyeimbangkan perlindungan terhadap konsumen dan bisnis tanpa menekan perkembangan inovasi.

Dalam beberapa bulan terakhir, regulator dan pemerintah di seluruh dunia sedang mempertimbangkan tindakan yang akan diambil pada cryptocurrency, dimana telah terjadi banyak penipuan investasi yang menjanjikan pengembalian lebih dari 1.000% dan juga pencurian oleh hacker pada beberapa bursa penukaran.

Awal bulan ini, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral Perancis dan Jerman, meminta agar segera di buat pembahasan mengenai kebijakan dan implikasi moneter dari Bitcoin Cs pada pertemuan G20. Ini adalah forum internasional untuk pemerintah dan gubernur bank sentral dari negara maju dan berkembang.

Gubernur Bank of England (BoE), Mark Carney, pada hari Senin mengatakan bahwa bitcoin telah “mengalami banyak kegagalan” sebagai mata uang jika diukur dengan tolok ukur keuangan standar. Bitcoin tidak bisa dijadikan tabungan dengan nilai tetap ataupun dipakai untuk membeli barang.

Namun, BoE merupakan satu dari sejumlah bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia yang menganggap teknologi blockchain sebagai cara ampuh untuk mengeluarkan mata uang digital, karena menjadikan transaksi pembayaran lebih efisien, juga bisa digunakan untuk mendistribusikan dan melacak uang yang beredar di masyarakat.

Dilansir dari CNBC, Bank sentral Arab Saudi pekan lalu menandatangani kesepakatan dengan perusahaan mata uang digital asal AS, Ripple, untuk memungkinkan bank-bank di kerajaan melakukan pembayaran dengan menggunakan teknologi tersebut.
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular