
Gubernur BI: Jangan Beli Cryptocurrency!
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
21 February 2018 13:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo kembali menegaskan untuk tidak melakukan transaksi yang berkaitan dengan cryptocurrency atau mata uang kripto seperti Bitcoin dan lainnya.
Agus menyampaikan hal tersebut di sesi Kuliah Umum dalam dies natalis Perbanas Institue hari ini, Rabu (21/2/2018).
"Produk Cryptocurency ialah produk yang bukan berdasarkan underlying yang jelas, tidak ada administrator yang jelas," kata Agus.
"Maka dengan itu BI mengambil posisi agar masyarakat jangan melakukan perdagangan dan transaksi atas cryptocurrency itu”, imbuh Mantan Menteri Keuangan tersebut.
Ia juga menyampaikan perlunya independensi dan konsolidasi ilmu teknologi khususnya bagi mahasiswa perbankan dalam era digital saat ini. “Saya sangat senang bagi institusi pendidikan perbankan seperti perbanas ini mulai konsisten untuk mencampurkan studi perbankan, finansial dan informatika sesuai dengan perkembangan ekonomi digital yang terjadi saat ini," katanya.
Selain itu, independensi bagi mahasiswa yang akan masuk dunia kerja, harus dipupuk sejak dini. Mengingat saat ini, kasus korupsi dalam dunia pekerjaan disebabkan oleh integritas dan kualitas karakter dari pekerja yang tidak maksimal.
“Saat mengikuti pendidikan, semuanya diberikan nilai-nilai hidup dalam pembentukan karakter. Kasus korupsi atau kejahatan itu berasal dari diri sendiri. Kalau membangun integrasi dan independensi serta adanya kejujuran, kita pasti akan melalui kejahatan (korupsi) itu”, tambah Agus.
(dru) Next Article Amazing! Selama Covid Warga RI Belanja Rp 55 T di Toko Online
Agus menyampaikan hal tersebut di sesi Kuliah Umum dalam dies natalis Perbanas Institue hari ini, Rabu (21/2/2018).
"Produk Cryptocurency ialah produk yang bukan berdasarkan underlying yang jelas, tidak ada administrator yang jelas," kata Agus.
Ia juga menyampaikan perlunya independensi dan konsolidasi ilmu teknologi khususnya bagi mahasiswa perbankan dalam era digital saat ini. “Saya sangat senang bagi institusi pendidikan perbankan seperti perbanas ini mulai konsisten untuk mencampurkan studi perbankan, finansial dan informatika sesuai dengan perkembangan ekonomi digital yang terjadi saat ini," katanya.
Selain itu, independensi bagi mahasiswa yang akan masuk dunia kerja, harus dipupuk sejak dini. Mengingat saat ini, kasus korupsi dalam dunia pekerjaan disebabkan oleh integritas dan kualitas karakter dari pekerja yang tidak maksimal.
“Saat mengikuti pendidikan, semuanya diberikan nilai-nilai hidup dalam pembentukan karakter. Kasus korupsi atau kejahatan itu berasal dari diri sendiri. Kalau membangun integrasi dan independensi serta adanya kejujuran, kita pasti akan melalui kejahatan (korupsi) itu”, tambah Agus.
(dru) Next Article Amazing! Selama Covid Warga RI Belanja Rp 55 T di Toko Online
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular