Internasional

Uber Tutup Bisnis di Maroko

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 February 2018 06:14
Uber memutuskan menutup bisnisnya di Maroko setelah tidak ada kejelasan pengaturan mengenai transportasi online di negara itu
Foto: Reuters
Brussels, CNBC Indonesia - Uber menghentikan operasinya di Maroko hari Senin (19/2/2018), dua tahun setelah perusahaan memulai bisnisnya di negara itu. Penagguhan aktivitas Uber tersebut dilakukan sembari menunggu pengaturan pemerintah setempat terkait platform bisnis layanan pemesanan transportasi online.

Dilansir dari Reuters, Uber sebelumnya juga telah menghentikan layanannya di Norwegia dan Finlandia karena menunggu perubahan regulasi pemerintah di negara-negara tersebut.


Perusahaan jasa pemesanan transportasi online asal Amerika Serikat (AS) itu telah menghadapi berbagai pelarangan, penolakan, dan protes di seluruh penjuru dunia karena bisnisnya yang mengganggu operasi taksi konvensional. Namun, CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi, memilih bersikap lebih terbuka setelah berbagai kontroversi muncul di bawah kepemimpinan CEO sebelumnya, Travis Kalanick.

“Sejak beroperasi di Maroko lebih dari dua tahun lalu, tidak ada kejelasan mengenai platform baru seperti uber dan bagaimana bisnis ini berjalan bersama model transportasi [konvensional],” kata Uber dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan, lanjutnya, telah bekerja sama dengan pembuat kebijakan untuk mencari solusi namun walaupun berbagai dialog telah terjadi, kedua belah pihak belum melihat adanya perkembangan yang berarti.

Uber akan menghentikan layanannya mulai hari Jumat ini dan mengatakan akan membuka kembali bisnisnya segera setelah aturan baru diterapkan pemerintah setempat.

Maroko hanya mengakui taksi konvensional dan tidak memiliki aturan mengenai penyewaan kendaraan pribadi.

DI negara itu, Uber memiliki sekitar 19.000 pelanggan dan 300 pengemudi yang akan memperoleh dukungan keuangan selama dua minggu ke depan.

“Kami berkomitmen untuk mendukung ratusan pengemudi yang selama ini telah memperoleh keuntungan dari kesempatan bisnis yang ditawarkan aplikasi Uber. Kami akan terus bekerja sama dengan mereka dalam situasi sulit ini,” kata Uber.
(prm) Next Article Driver Punya Upah Minimum, Taksi Online Sepakat Kerek Tarif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular