Cryptocurrency
Roubini: Harga Bitcoin Akan Jatuh Jadi Nol
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
07 February 2018 12:04
Jakarta, CNBC Indonesia — Ekonom terkemuka Nouriel Roubini memperkirakan harga Bitcoin akan jatuh ke angka nol atau tidak memiliki nilai lagi. Kepala Roubini Macro Associates ini dikenal dengan sebutan “Dr Doom” yang memprediksi krisis finansial 2008.
Nilai kapitalisasi pasar (market cap) mata uang digital (cryptocurrency) merosot lebih dari US$550 miliar atau setara Rp 6.767,11 triliun. Penurunan market cap tersebut dikarenakan harga mata uang digital yang turun drastis selama sebulan terakhir.
Ia memperingatkan ambruknya harga Bitcoin lewat Twitter, Selasa (6/2/2018) seperti dikutip CNBC.
“Harga Bitcoin terjun ke US$ 6.100 [Rp 82,5 juta], dan Jajak Pendapat AS terhadap cryptoscam [penipuan mata uang kripto] tinggal sehari lagi. Sehingga, US$5K handle [potensi penurunan harga ke US$5.000] cenderung terlihat tinggi kecuali geng manipulasi kripto mulai memompa dan membuang atau mencuci perdagangan lagi. Jadi, penggila HODL [pegang Bitcoin]: bersiaplah untuk merugi 75% dari posisi saat ini”.
“Seperti diperkirakan, Bitcoin sekarang anjlok di bawah US$6.000. Sekarang US$5K handle sudah dilewati, dan Jajak Pendapat Kongres AS terhadap cryptoscam masih sehari lagi. Penggila HODL akan menahan Bitcoin mereka yang meleleh sampai ke posisi NOL, sementara menipu dan membuang dan lari...”
Roubini membahas jajak pendapat Kongres yang akan dihadiri Kepala Badan Pengawas Bursa Berjangka AS (CFTC) Christopher Giancarlo serta Kepala Komisi Sekuritas dan Bursa Efek Jay Claton untuk memberi kesaksian di hadapan para anggota dewan tentang cryptocurrency.
Para ekonom juga menggunakan istilah HODL, kependekan dari “hold on for dear life” yang berarti “berjuang untuk bertahan hidup”. Istilah itu pertama kali muncul di forum daring ketika seseorang salah mengeja kata “hold”. Sekarang, istilah tersebut menjadi meme dan sering digunakan untuk menggambarkan volatilitas ekstrem di pasar cryptocurrency ketika orang lebih memilih untuk bertahan daripada menjual.
Roubini mengatakan bahwa “penggila HODL” akan menahan bitcoin sampai jatuh ke angka nol.
Ia juga mengatakan bahwa para trader akan menggunakan wash trading untuk menopang harga. Wash trading di dunia kripto terjadi ketika seseorang membeli dan menjual sahamnya untuk memanipulasi pasar. Beberapa orang khawatir wash trading akan terjadi di bursa bitcoin.
Roubini mempertanyakan apakah otoritas akan memperhatikan praktik ini.
“Dengan Bitcoin jatuh ke US$ 5K handle, para wash trader bergerak cepat dalam langkah menopang ...harga dan langkah kuantitas sekarang jelas konsisten dengan kejahatan wash trade...apakah SEC (otoritas pasar modal AS) dan CFTC (otoritas bursa berjangka AS) akan mulai memperhatikan aktivitas kriminal ini?”
Tweet Roubini mengikuti komentarnya pekan lalu ketika ia menyebut bitcoin sebagai “bubble terbesar di sejarah manusia”.
Cryptocurrency atau mata uang digital mengalami aksi penjualan besar-besaran beberapa hari belakangan. Bitcoin jatuh ke bawah US$6.000 pada hari Selasa (6/2/2018), ini adalah yang pertama kali sejak pertengahan November. Cryptocurrency utama yang lain juga diuntungkan dari posisi puncak mereka.
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Nilai kapitalisasi pasar (market cap) mata uang digital (cryptocurrency) merosot lebih dari US$550 miliar atau setara Rp 6.767,11 triliun. Penurunan market cap tersebut dikarenakan harga mata uang digital yang turun drastis selama sebulan terakhir.
Ia memperingatkan ambruknya harga Bitcoin lewat Twitter, Selasa (6/2/2018) seperti dikutip CNBC.
 Foto: doc. Twitter |
“Seperti diperkirakan, Bitcoin sekarang anjlok di bawah US$6.000. Sekarang US$5K handle sudah dilewati, dan Jajak Pendapat Kongres AS terhadap cryptoscam masih sehari lagi. Penggila HODL akan menahan Bitcoin mereka yang meleleh sampai ke posisi NOL, sementara menipu dan membuang dan lari...”
 Foto: doc. Twitter |
Roubini membahas jajak pendapat Kongres yang akan dihadiri Kepala Badan Pengawas Bursa Berjangka AS (CFTC) Christopher Giancarlo serta Kepala Komisi Sekuritas dan Bursa Efek Jay Claton untuk memberi kesaksian di hadapan para anggota dewan tentang cryptocurrency.
Para ekonom juga menggunakan istilah HODL, kependekan dari “hold on for dear life” yang berarti “berjuang untuk bertahan hidup”. Istilah itu pertama kali muncul di forum daring ketika seseorang salah mengeja kata “hold”. Sekarang, istilah tersebut menjadi meme dan sering digunakan untuk menggambarkan volatilitas ekstrem di pasar cryptocurrency ketika orang lebih memilih untuk bertahan daripada menjual.
Roubini mengatakan bahwa “penggila HODL” akan menahan bitcoin sampai jatuh ke angka nol.
Ia juga mengatakan bahwa para trader akan menggunakan wash trading untuk menopang harga. Wash trading di dunia kripto terjadi ketika seseorang membeli dan menjual sahamnya untuk memanipulasi pasar. Beberapa orang khawatir wash trading akan terjadi di bursa bitcoin.
Roubini mempertanyakan apakah otoritas akan memperhatikan praktik ini.
“Dengan Bitcoin jatuh ke US$ 5K handle, para wash trader bergerak cepat dalam langkah menopang ...harga dan langkah kuantitas sekarang jelas konsisten dengan kejahatan wash trade...apakah SEC (otoritas pasar modal AS) dan CFTC (otoritas bursa berjangka AS) akan mulai memperhatikan aktivitas kriminal ini?”
 Foto: Doc. Twitter |
Tweet Roubini mengikuti komentarnya pekan lalu ketika ia menyebut bitcoin sebagai “bubble terbesar di sejarah manusia”.
Cryptocurrency atau mata uang digital mengalami aksi penjualan besar-besaran beberapa hari belakangan. Bitcoin jatuh ke bawah US$6.000 pada hari Selasa (6/2/2018), ini adalah yang pertama kali sejak pertengahan November. Cryptocurrency utama yang lain juga diuntungkan dari posisi puncak mereka.
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular