Saling Lempar Salah Pengemudi Ojek Online dan Pelanggan

Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
27 January 2018 16:50
Saling Lempar Salah Pengemudi Ojek Online dan Pelanggan
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketergantungan masyarakat kota, khususnya Jabodetabek, terhadap layanan transportasi online semakin besar dalam dua tahun terakhir. Transportasi online sudah menjadi bagian yang tak lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Tak hanya jadi sarana angkutan transportasi sehari-hari. Transportasi online juga bisa digunakan untuk memesan makanan, memesan tukang pijat, membeli tiket film, hingga sebagai mitra distribusi untuk toko-toko online.

Interaksi antara pengemudi transportasi online dengan pelanggan, sudah terbentuk sedemikian rupa. Bahkan banyak kisah yang dituangkan dalam meme ataupun cerita-cerita lucu yang viral di sosial media.

Interaksi kedua pihak ini bukan tanpa cela. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan dari 640 laporan masyarakat yang sudah teregistrasi, keluhan mengenai belanja online berada di urutan pertama dengan persentasi 16%.

Berikut ini data rinci keluhan konsumen terhadap ojek online menurut YLKI :
  • Pengemudi minta dicancel 22,3%
  • Sulit mendapatkan pengemudi 21,19%
  • Pengemudi membatalkan secara sepihak 18,72%
  • Aplikasi map eror atau rusak 16%
  • Plat nomor tidak sama dengan kendaraan yang dibawa 12%
  • Pengemudi tidak datang 6,3%
  • Kondisi kendaraan kurang baik 6%
  • Pengemudi tidak jujur pada konsumen 5%
  • pengemudi memulai perjalanan sebelum bertemu dengan konsumen 4,97%
  • Pengemudi ugal-ugalan 4,7%
  • kendaraan bau asap rokok 4,6%
  • Pengemudi ngeyel 2,8%
  • pengemudi merokok saat berkendara 0,72%
"Keluhan tersebut terutama yang melibatkan jasa transportasi online," kata Tulus dalam forum diskusi mengenai Peraturan Menteri Perhubungan 108/2017 di Hotel Redtop, Sabtu (27/01).

Sementara, mengenai pengalaman konsumen dalam menggunakan layanan transportasi online, Tulus mengatakan YLKI telah melakukan survey terhadap 4.565 responden tahun lalu. Hasilnya sebanyak 59% responden merasa puas dan 41% lainnya pernah mengalami kekecewaan terhadap layanan transportasi online. Baik itu yang roda dua atau roda empat.

Berdasarkan data tersebut, Tulus mengatakan berarti perusahaan transportasi online belum memiliki standar pelayanan yang jelas. "Kalau saya melihat Permen 108/2017 itu saya lihat masih ada cacatnya. Misalnya, Permen ini tidak merujuk pada undang-undang konsumen," kata Tulus.

Namun, di sisi lain, perwakilan pengusaha taksi online Alek Salehudin mengatakan perihal keluhan dan batal-membatalkan orderan konsumen masyarakat dan regulator harus melihat situasi di lapangan. "Masalahnya, di lapangan itu mau drivernya udah bener juga tetap aja salah di mata konsumer," kata Alek.

Ia menjelaskan mengenai batal-membatalkan order, kerap kali pengemudi terpaksa harus membatalkan karena jarak penjemputan yang terlalu jauh atau situasi jalan yang padat.
Debat antara layanan ojek online antara pelanggan dan pengemudi memang kerap terjadi. Di satu pihak, pelanggan sering merasa driver tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

Kasus semacam ini beragam dari yang ringan-ringan seperti masalah penjemputan, hingga yang serius seperti pelecehan seksual yang membahayakan pelanggan.

Namun, tak jarang pula pelanggan melakukan hal yang dapat merugikan pengemudi seperti yang dipost dalam akun instagram @dramaojol.id ini. Dalam post tersebut pengemudi hanya mendapatkan bintang satu dari pelanggan karena pesanan martabak dia tak sesuai dengan harapannya. Alhasil, akun pengemudi disuspen oleh aplikator.

[Gambas:Instagram]

Dinamika antara pelanggan dan pengemudi ojeg online memang ada-ada saja. Kadang, dinamika mereka tidak selalu berbau konflik. Beberapa di antaranya malah lucu. Misalnya penggunaan gaya bahasa dengan gaya bicara film-film epik zaman dulu seperti post yang satu ini.

[Gambas:Instagram]

Ada pula pelanggan pula pelanggan yang coba memainkan nama pengemudi. Karena nama sang pengemudi lazim digunakan sebagai kata sifat.

[Gambas:Instagram]
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular