Fintech
Fintech P2P Lending Pinjami UMKM Rp 2,5 Triliun di 2017
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
10 January 2018 11:24
Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis perusahaan teknologi (fintech) peer to peer lending (P2P) terus menggeliat. Pada akhir perusahaan rintisan dengan model pendanaan gotong royong online ini telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun.
Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi menyatakan “OJK berharap model pendanaan gotong royong online ini akan lebih banyak memberikan dukungan pendanaan di sektor hulu Pertanian, Nelayan, dan UMKM yang selama ini belum sepenuhnya dapat dilayani industri keuangan konvensional," jelas Hendrikus seperti dikutip dari rilis yang diterima CNBC Indonesia.
Salah satu fintech P2P lending yang mencatatkan pertumbuhan bisnis adalah Modalku. Perusahaan yang sudah beroperasi di Indonesia, Singapura dan Malaysia ini sudah menyalurkan pinjaman Rp 1 triliun tahun lalu. Lebih dari 50% dari total pinjaman Modalku atau setara Rp 520 miliar disalurkan untuk UMKM lokal.
Pemain lain, PT Digital Alpha Indonesia. Perusahaan rintisan yang dikenal dengan nama UangTeman ini telah menyalurkan pinjaman Rp 150 miliar tahun lalu. Tahun 2016 pinjaman yang disalurkan baru Rp 40 miliar.
Fintech P2P lending di Indonesia memang banyak menyalurkan pinnjaman kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). P2P lending menjadi solusi bagi pengusaha kecil yang sering kali kekurangan akses pinjaman modal usaha.
Berdasarkan data OJK, sektor UMKM membutuhkan pinjaman Rp 1.700 triliun setiap tahunnya. Saat ini lembaga keuangan yang ada baru bisa memberikan pinjaman Rp 700 triliun sehingga ada kebutuhan pendanaan bagi UMKM Rp 1.000 triliun setiap tahun.
Oleh karena itu, diperlukan sumber pendanaan alternatif bagi UMKM Indonesia, mengingat kontribusinya yang mendominasi PDB nasional sebesar 60,34% dan memperkerjakan 97% dari tenaga kerja Indonesia.
(roy) Next Article DANA Hadirkan Digitalisasi Keuangan 'Natuna Digital Islands'
Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi menyatakan “OJK berharap model pendanaan gotong royong online ini akan lebih banyak memberikan dukungan pendanaan di sektor hulu Pertanian, Nelayan, dan UMKM yang selama ini belum sepenuhnya dapat dilayani industri keuangan konvensional," jelas Hendrikus seperti dikutip dari rilis yang diterima CNBC Indonesia.
Salah satu fintech P2P lending yang mencatatkan pertumbuhan bisnis adalah Modalku. Perusahaan yang sudah beroperasi di Indonesia, Singapura dan Malaysia ini sudah menyalurkan pinjaman Rp 1 triliun tahun lalu. Lebih dari 50% dari total pinjaman Modalku atau setara Rp 520 miliar disalurkan untuk UMKM lokal.
Fintech P2P lending di Indonesia memang banyak menyalurkan pinnjaman kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). P2P lending menjadi solusi bagi pengusaha kecil yang sering kali kekurangan akses pinjaman modal usaha.
Berdasarkan data OJK, sektor UMKM membutuhkan pinjaman Rp 1.700 triliun setiap tahunnya. Saat ini lembaga keuangan yang ada baru bisa memberikan pinjaman Rp 700 triliun sehingga ada kebutuhan pendanaan bagi UMKM Rp 1.000 triliun setiap tahun.
Oleh karena itu, diperlukan sumber pendanaan alternatif bagi UMKM Indonesia, mengingat kontribusinya yang mendominasi PDB nasional sebesar 60,34% dan memperkerjakan 97% dari tenaga kerja Indonesia.
(roy) Next Article DANA Hadirkan Digitalisasi Keuangan 'Natuna Digital Islands'
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular