
Heboh Arab Saudi Bakal Buat Makkah Baru, Ini Bentuknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi akan membuat Makkah baru. Ini merujuk proyek ambisius Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), "Gerbang Raja Salman" di kota itu.
Proyek megah ini mencakup area seluas 12 juta meter persegi, berupa gedung-gedung tinggi menghadap simbol suci umat Islam, Ka'bah, di Makkah. Bukan cuma untuk ibadah, Gerbang Raja Salman juga akan terdiri dari hotel dan area komersial lain.
"Akan ada penambahan ruang solat hingga kapasitas sekitar 900.000 jamaah," ujar Kantor Berita Resmi Saudi, Saudi Gazette pekan lalu sebagaimana dikutip Selasa (21/10/2025).
Dalam sebuah instagram milik Dana Investasi Publik Arab Saudi, publicinvestmentfund, diperlihatkan prototype bagaimana menara-menara dengan berbagai ketinggian bersusun menghadap ke Masjidil Haram, tempat Ka'bah berada. Menara-menara tinggi itu menyerupai gedung pencakar langit berwarna emas dan berkilauan.
"Di tempat ini, hati bersatu dan berbagi momen-momen hidup yang penuh kebahagiaan. Karena di setiap momen, sebuah kisah terungkap, terikat oleh rasa hormat dan ritual bersama yang harus dijunjung tinggi," ujar narator dalam video tersebut dilihat CNBC Indonesia.
"Berakar pada warisan, esensinya tetap bertahan, dibalut dengan bisikan kedamaian, mengundang Anda untuk bernapas lega. Sebuah perayaan budaya, lama dan baru," tambahnya.
Proyek ini akan dikembangkan oleh RUA AlHaram AlMakki Co, salah satu divisi dari Dana Investasi Publik Arab Saudi. Proyek ini merupakan bagian dari proyek diversifikasi ekonomi Visi 2030 Arab Saudi.
Gerbang Raja Salman sendiri diharapkan menciptakan lebih dari 300.000 lapangan kerja di negeri itu. Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai biaya proyek ini, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembangunannya.
![]() |
![]() |
Sementara itu, merujuk Times of India, secara rinci, gerbang Raja Salman juga akan mencakup 50.000 unit hunian bermerek dan sekitar 16.000 kamar hotel berbintang 4 dan 5. Terdapat juga lebih dari 200.000 meter persegi yang dialokasikan untuk fasilitas ritel dan komersial.
"Yang menarik adalah proyek ini memungkinkan kepemilikan properti bagi umat Muslim di seluruh dunia, berkat undang-undang baru yang mengizinkan warga non-Saudi untuk berinvestasi di real estat di kota-kota suci. Hal ini membuka pintu bagi partisipasi global, yang berpotensi meningkatkan investasi internasional di sektor real estat dan perhotelan Kerajaan," tambah laman itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Media Asing Pantau Haji 2025, Sorot Penangkapan & Deportasi
