Kala Miliaran Dolar Mengalir ke Negeri Raja Salman

Syariah - Maesaroh, CNBC Indonesia
10 June 2022 11:45
Persiapan Ibadah Haji 2021. (AP/Amr Nabil) Foto: Persiapan Ibadah Haji 2021. (AP/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu juta warga dunia diizinkan mengikuti ibadah haji pada tahun ini, termasuk jamaah internasional. Kedatangan jamaah internasional dalam jumlah besar tentu menjadi kabar baik bagi umat Muslim dunia serta Arab Saudi. Pasalnya, ibadah haji tidak hanya menjadi ritual agama tetapi juga bisa mendatangkan miliaran devisa bagi Negeri Padang Pasir.

Pada tahun ini, pemerintah Saudi Arab Saudi memberikan kuota haji sebanyak 1 juta baik untuk warga domestik ataupun internasional. Indonesia menjadi negara dengan kuota haji asing terbanyak yakni 100.051 orang.

Jumlah jamaah haji tahun ini merupakan peningkatan besar dibandingkan pada dua tahun sebelumnya. Pada 2020, jamaah haji hanya berjumlah kurang dari 1.000 orang di mana semuanya merupakan warga negara Arab Saudi. Musim haji 2020 datang pada Juli atau hanya tiga bulan setelah Covid-19 diumumkan sebagai pandemi global.


Pemerintah Arab Saudi pun kemudian melakukan sejumlah pembatasan mobilitas ketat termasuk dalam penyelenggaraan ibadah haji.




Pada 2021, jumlah jamaah haji meningkat menjadi 58.745. Sebanyak 25.711 jamaah merupakan warga non Arab-Saudi tetapi mereka sudah tinggal di negara tersebut.

Menyusul melandainya kasus Covid-19 serta adanya program vaksinasi, Negeri Raja Salman kemudian mengizinkan lebih banyak umat Muslim untuk pergi ke Tanah Suci tahun ini. Penyelenggaraan haji dalam jumlah besar tentu saja menjadi kabar baik bagi negara berjuluk "Pelayan Dua Masjid Suci' tersebut.

Setelah lonjakan harga minyak membuat pundi-pundi Arab Saudi menggunung, kedatangan jamaah haji akan semakin membuat penerimaan negara meningkat. Tidak hanya itu, lapangan kerja juga semakin banyak tercipta.

Penyelenggaraan haji dan umroh diperkirakan mendulang pendapatan sebesar US$ 12 miliar per tahun atau sekitar Rp 174 triliun (kurs 1 US$= Rp 14.500). Penerimaan tersebut setara dengan 7% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) serta 20% dari penerimaan non-oil mereka.

Perputaran uang datang dari konsumsi jamaah, transportasi, penginapan hotel, hingga oleh-oleh. Pendapatan tidak hanya dinikmati pemerintah tetapi juga sektor bisnis di negara tersebut.

Dilansir dari Arab News, Kamar dagang Arab Saudi sebelumnya memperkirakan perputaran uang jamaah haji dan umroh bisa menembus US$ 150 miliar
pada periode 2018-2022. Pelaksanaan umroh dan haji juga bisa menciptakan 100.000 tenaga kerja.

Sementara itu, kamar dagang dan industri Mekah juga memperkirakan 25-30% penerimaan sektor swasta di sekitar wilayah Mekah dan Madinah bergantung pada pelaksanaan haji.

Jamaah Indonesia Paling Banyak Belanja
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading