BAZNAS Targetkan Penyaluran Zakat Rp 26 T di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menargetkan penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lain (DSKL) pada 2022 sebesar Rp 26 triliun. Jika target tersebut dapat dipenuhi, diperkirakan ada sebanyak 56 juta penerima manfaat dari pengumpulan zakat.
Ketua BAZNAS Noor Achmad mengungkapkan hal ini dikarenakan adanya tren kenaikan yang cukup signifikan.
"Begitu Presiden Jokowi meluncurkan Gerakan Cinta Zakat, yang diikuti oleh gubernur/walikota seindonesia atau sebagian besar Indonesia, maka peningkatan zakat cukup signifikan. Pada 2021 naik 40%, bahkan zakat fitrah naik 120%, hewan kurban naik 130%. Maka di tahun ini sangat kelihatan kenaikannya," ungkap dia kepada CNBC Indonesia dalam Cuap-Cuap Berkah, Senin (18/4/2022).
Dia menjelaskan untuk distribusi zakat, Baznas menerapkan dua skema, yakni produktif dan konsumtif. Skema konsumtif adalah penyaluran zakat bagi penerima untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan dalam skema produktif, zakat bakal dimanfaatkan untuk keperluan modal usaha baik usaha skala menengah, kecil, maupun mikro.
"Zakat konsumtif memang masih kita salurkan karena yang butuh juga sangat banyak sekali, apalagi di masa pandemi. Untuk zakat produktif memang tidak sebanyak yang konsumtif. Maka kita pastikan ke depan akan ada 56 juta penerima manfaat dari zakat, apakah itu zakat fitrah atau yang berupa zakat kurban, juga zakat mal," jelas Noor.
Sementara itu, dalam pengelolaannya, Noor menjelaskan zakat produktif akan diberikan di daerah baik itu perkotaan maupun pedesaan. Adapun untuk di pedesaan zakat disalurkan dalam program ekonomi pedesaan.
"Kami punya program community development, punya program ketahanan pangan. Ada lumbung pangan, ada balai ternak ayam, balai ternak domba, balai ternak sapi, ekonomi pesantren, dan sekaligus program-program, khusus yang diinginkan oleh mereka yang ada di pedesaan tersebut," ungkapnya.
Sementara untuk di daerah perkotaan, zakat disalurkan dalam program Z-Mart bagi warung-warung kecil, Z-Chicken bagi usaha ayam goreng, dan Z-Auto bagi bengkel. Dalam hal ini BAZNAS membantu meningkatkan ketiga jenis usaha tersebut.
"Tetapi kami bantu sesuai dengan standar kami. Artinya di situ kami berikan gerobaknya, diberikan modal dan pendampingan. Jadi semua zakat produktif itu berdasarkan pada kebutuhan mereka sekaligus juga apa yang telah ada skema oleh BAZNAS," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Sudah Tahu Belum? Ini Cara Hitung Zakat Penghasilan
(rah/rah)