
Wapres Beberkan Kinerja Positif Ekonomi Syariah RI di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor ekonomi dan keuangan syariah mampu menunjukkan kinerja yang positif selama masa pandemi Covid-19. Hal tersebut terlihat dari sejumlah indikator dari pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan kosmetik halal.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam diskusi Transmedia Institute di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (2/12/2021).
Bahkan, lanjut Kiai Ma'ruf, Bank Indonesia per Agustus 2021 mencatatkan kenaikan transaksi e-commerce industri halal mencapai 20% year on year (yoy).
Selain itu, untuk mendorong industri halal, paling tidak nanti ada 11 Kawasan Industri Halal (KIH) yang sedang persiapan. Pemerintah juga mempersiapkan insentif untuk menjaring investor dalam pengembangan KIH.
Pemerintah juga sudah menetapkan tarif 0% untuk sertifikasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai bentuk penguatan sistem. Sementara dari sektor industri keuangan syariah, lanjutnya, sudah menopang pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di tengah pandemi.
"Tercatat pembiayaan dan aset dana pihak ketiga serta fundamental pasar modal syariah dan industri keuangan nonbank yang terjaga baik," katanya.
Dari catatannya, pertumbuhan aset syariah naik 13% yoy, dengan nilai yang mencapai Rp 1.900 triliun per September 2021. Nilai sukuk pemerintah juga tercatat sebagai green sukuk terbesar di dunia. Hal itu menandakan manfaat besar terhadap proyeksi aset berbasis syariah.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Islam (MUI) ini mengatakan sektor dana sosial Syariah juga mampu berkontribusi terhadap ekonomi nasional. Penghimpunan zakat dan wakaf terus meningkat menjadi Rp 17,3 triliun pada 2021, naik dari tahun sebelumnya Rp 12,6 triliun dan jauh dari tahun 2016 yang hanya Rp 5 triliun.
"Capaian ekonomi dan keuangan syariah ini tidak lepas dari penguatan ekosistem pendukung, utamanya terkait literasi," jelasnya.
Dari hasil survei BI menunjukkan literasi ekonomi dan keuangan syariah nasional naik menjadi 20,1% di 2021, dari sebelumnya 16,3%. Menurut Kiai Ma'ruf literasi terus didorong melalui kerja sama banyak pihak, termasuk dengan melibatkan media.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biang Kerok Pangsa Perbankan Syariah Masih Mini Versi Wapres