Bos BI Ungkap 4 Syarat Agar Produk Halal RI Mendunia

Syariah - Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
21 June 2021 13:30
Perry Warjiyo, Bank Indonensia. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia) Foto: Perry Warjiyo, Bank Indonensia. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan ada empat hal penting yang harus dikembangkan untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain produk halal di dunia

"Ada empat hal penting yang harus kita garap agar perkembangan mata rantai ekonomi halal itu betul-betul bisa kompetitif, produktif dan terlebih lagi bisa mendukung tidak hanya pertumbuhan ekonomi nasional tapi juga pemberdayaan ekonomi umat," ujarnya dalam opening ceremony 1st Indonesia International Halal Fair, Senin (21/6/2021).

Pertama, sertifikasi. Perry menilai untuk menjadi pemain global maka percepatan dan akselerasi sertifikasi halal harus dilakukan. Hal ini juga dilakukan oleh negara muslim lainnya yang sangat maju dalam mengembangkan sertifikasi halalnya baik untuk produk makanan, fashion dan kosmetik.

"Itu membanjiri global termasuk Indonesia. Mereka sudah lebih maju sertifikasinya. Sementara kita di Indonesia everything is halal, tak perlu sertifikasi. Kalau untuk sendiri sih oke, tapi untuk sebagai satu pemain global kita harus ubah," kata dia.

Kedua, membangun rantai nilai ekosistem pelaku usaha. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan dengan mengintegrasikan antar unit-unit usaha baik yang kecil, menengah dan besar. Ini nantinya akan ikut mensejahterakan rakyat.

"Jadi integrasi ekosistem ini mengenai unit dari pemberdayaan ekonomi baik pesantren dan unit berbasis masyarakat, menengah dan bentuk kelompok asosiasi dan pengusaha menengah dan besar," jelasnya.

Ketiga, yang dinilai Perry perlu di kembangkan adalah produknya. Produk halal RI yang akan dikembangkan ada lima yakni makanan, fesyen, pariwisata, kosmetik dan energi terbarukan.

Namun, dalam kondisi Covid-19 ini, Perry menekankan yang perlu untuk fokus di garap adalah makanan dan fesyen. Pertama makanan, karena memiliki mata rantai yang panjang dan dukungannya ke ekonomi sangat besar.

"Jangan sampai nanti kita makan chips tempe, udang dan lainnya yang di impor dari luar negeri. Saya kira itu harus disegerakan," imbuhnya.

Kemudian, untuk fesyen ia menilai harus segera dilakukan gelaran fashion show halal di tingkat global. Untuk tahap awal bisa dilakukan di Singapura yang saat ini memiliki pengurus ekonomi syariah.

"Gelaran fashion show halal bisa dilakukan baik di Singapura, Malaysia dan Timur Tengah dan kita bisa kerjasama dengan kedubes yang ada di negara lainnya," tuturnya.

Keempat adalah ekosistem end to end. Perry menjelaskan, end to end baik untuk proses produksi, end to end menggarap produk, end to end unit usaha dan end to end mengenai sinergi.

"Saya kira empat hal itu penting bagaimana kita mengembangkan produk halal," tutupnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Singapura Potensi Besar Jadi Pasar Produk Halal RI


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading