Awal Tahun Depan, BCA Syariah Bakal Merger dengan Rabobank

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 August 2020 18:37
Workers are seen near the logo of Bank Central Asia, or BCA, in Sudirman Business District in Jakarta, Indonesia, September 7, 2018. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: BCA REUTERS/Willy Kurniawan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan rencana merger entitas anak, BCA Syariah dengan Rabobank yang sudah diakuisisi sebelumnya.

Nantinya, merger ini akan memperkuat lini bisnis BCA Syariah, terutama di pengembangan layanan digital selain di segmen komersial dan UMKM.

Direktur BCA, Vera Eve Lim menyampaikan, potensi bisnis bank syariah punya pangsa pasar yang besar di tanah air. Oleh sebab itu, dengan merger dengan Rabobank, modal BCA Syariah diperkirakan akan mencapai Rp 2 triliun. Rencananya, aksi korporasi ini akan dilaksanakan mulai awal tahun depan.

"Modal BCA Syariah setelah merger bisa mendekati Rp 2 triliun, nanti kita sampaikan secara official. Kalau semua berjalan lancar, bisa dilakukan awal tahun depan," kata Vera, dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

Vera melanjutkan, saat ini BCA Syariah masuk kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dan sedang fokus menyiapkan proses merger. Pada saat ini, BCA sedang meminta restu dari Otoritas Jasa Keuangan terkait peleburan BCA Syariah dengan Rabobank.

Seperti diketahui, pemegang saham BCA telah menyetujui akuisisi penuh saham PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 30 Juli 2020.

BCA dan entitas anak PT BCA Finance membeli masing-masing 3.719.069 dan 1 saham dari para pemegang saham Rabobank yang mewakili 100% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor pada Rabobank.

"Total nilai rencana akuisisi akan mengacu kepada premium yang bersifat tetap sebesar US$ 20,5 juta ditambah dengan 1 x adjusted book value pada saat penyelesaian (closing) yang diperkirakan rampung di September 2020," demikian keterangan pers BCA yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (30/7/2020).


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular