
Turun dari Level Tertinggi 9 Bulan, Kurs Riyal di Rp 3.814
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 March 2020 10:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar riyal Arab Saudi akhirnya melemah melawan rupiah sejak perdagangan kemarin dan berlanjut pada hari ini Rabu (11/3/2020). Di awal pekan ini, riyal menguat hingga ke level tertinggi 9 bulan.
Pada pukul 10:15 WIB, SAR 1 setara Rp 3.814, riyal melemah 0,16% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Selasa kemarin, riyal melemah 0,31%, sementara di awal pekan melesat 1,13% ke Rp 3.832/SAR yang merupakan level penutupan tertinggi sejak 29 Mei 2019.
Mulai membaiknya sentimen pelaku pasar membuat rupiah perlahan kembali bangkit. Wabah virus corona yang melanda lebih dari 100 negara dikhawatirkan akan memicu pelambatan ekonomi global yang memicu gejolak di pasar finansial dalam beberapa pekan terakhir, dampaknya rupiah langsung terpukul.
Risiko pelambatan ekonomi global membuat para pemangku kebijakan di berbagai negara mulai bertindak untuk menekan dampak negatif dari wabah virus corona.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kemarin melakukan rapat dengan anggota Kongres dari Partai Republik dan berencana tidak mengenakan Pajak Penghasilan (PPh) alias 0% baik kepada pengusaha maupun karyawan hingga akhir tahun nanti.
PPh 0% tersebut dimaksudkan untuk mengangkat daya beli masyarakat sehingga roda perekonomian bisa berputar lebih kencang di tengah wabah virus corona.
Jepang juga sudah menggelontorkan paket stimulus senilai US$ 4 miliar, dengan fokus ke perusahaan kecil dan sedang yang terkena dampak wabah virus corona. Selain itu, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) pekan depan juga diprediksi akan bertindak guna memastikan perusahaan-perusahaan tidak mengalami pengetatan likuiditas.
Pemerintah Australia dan Singapura sebelumnya juga sudah bertindak dengan menggelontorkan stimulus agar perekonomiannya tidak mengalami tekanan yang parah.
Langkah yang diambil para pemangku kebijakan tersebut membuat sentimen pelaku pasar mulai membaik dan kembali masuk ke aset berisiko dengan imbal hasil tinggi. Dampaknya, rupiah perlahan bisa menguat kembali sejak Selasa kemarin.
Arab Saudi dan Indonesia juga tidak lepas dari wabah virus corona. Di Arab Saudi sejauh ini sudah dilaporkan sebanyak 20 kasus, sementara di Indonesia 27 kasus.
Akibatnya pada Kamis (27/2/2020) lalu, Pemerintah Arab Saudi resmi mengumumkan penangguhan sementara semua perjalanan umroh, termasuk kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinah guna mencegah masuknya virus tersebut ke dalam negeri.
Arab Saudi juga menangguhkan izin masuk ke Arab Saudi bagi wisatawan yang berasal dari negara-negara dengan kasus corona. Selain itu pemerintah Arab Saudi juga meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke negara di mana virus corona menyebar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Riyal Arab Saudi Hari Ini Tetap di Rp 3.741/SAR
Pada pukul 10:15 WIB, SAR 1 setara Rp 3.814, riyal melemah 0,16% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Selasa kemarin, riyal melemah 0,31%, sementara di awal pekan melesat 1,13% ke Rp 3.832/SAR yang merupakan level penutupan tertinggi sejak 29 Mei 2019.
Mulai membaiknya sentimen pelaku pasar membuat rupiah perlahan kembali bangkit. Wabah virus corona yang melanda lebih dari 100 negara dikhawatirkan akan memicu pelambatan ekonomi global yang memicu gejolak di pasar finansial dalam beberapa pekan terakhir, dampaknya rupiah langsung terpukul.
Risiko pelambatan ekonomi global membuat para pemangku kebijakan di berbagai negara mulai bertindak untuk menekan dampak negatif dari wabah virus corona.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kemarin melakukan rapat dengan anggota Kongres dari Partai Republik dan berencana tidak mengenakan Pajak Penghasilan (PPh) alias 0% baik kepada pengusaha maupun karyawan hingga akhir tahun nanti.
PPh 0% tersebut dimaksudkan untuk mengangkat daya beli masyarakat sehingga roda perekonomian bisa berputar lebih kencang di tengah wabah virus corona.
Jepang juga sudah menggelontorkan paket stimulus senilai US$ 4 miliar, dengan fokus ke perusahaan kecil dan sedang yang terkena dampak wabah virus corona. Selain itu, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) pekan depan juga diprediksi akan bertindak guna memastikan perusahaan-perusahaan tidak mengalami pengetatan likuiditas.
Pemerintah Australia dan Singapura sebelumnya juga sudah bertindak dengan menggelontorkan stimulus agar perekonomiannya tidak mengalami tekanan yang parah.
Langkah yang diambil para pemangku kebijakan tersebut membuat sentimen pelaku pasar mulai membaik dan kembali masuk ke aset berisiko dengan imbal hasil tinggi. Dampaknya, rupiah perlahan bisa menguat kembali sejak Selasa kemarin.
Arab Saudi dan Indonesia juga tidak lepas dari wabah virus corona. Di Arab Saudi sejauh ini sudah dilaporkan sebanyak 20 kasus, sementara di Indonesia 27 kasus.
Akibatnya pada Kamis (27/2/2020) lalu, Pemerintah Arab Saudi resmi mengumumkan penangguhan sementara semua perjalanan umroh, termasuk kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinah guna mencegah masuknya virus tersebut ke dalam negeri.
Arab Saudi juga menangguhkan izin masuk ke Arab Saudi bagi wisatawan yang berasal dari negara-negara dengan kasus corona. Selain itu pemerintah Arab Saudi juga meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke negara di mana virus corona menyebar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Riyal Arab Saudi Hari Ini Tetap di Rp 3.741/SAR
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular